Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MEMODIFIKASI sepeda motor bisa menjadi salah satu kegiatan yang cukup mengasyikkan, tak terkecuali mengutak-atik jok atau tempat duduk. Namun perlu digarisbawahi, aktivitas memodifikasi motor tetap harus dilakukan dengan benar, tidak mengurangi kenyamanan, dan tentunya mengedepankan unsur keamanan.
Menurut Safety Riding Dept. Head PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky, sebenarnya jok dengan spesifikasi standar bawaan pabrik adalah yang paling sesuai. Hal ini karena jok sudah melewati proses standarisasi dan pengetesan dari beberapa aspek, mulai kenyamanan hingga sisi safety.
”Namun jika ingin memodifikasi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pengguna sepeda motor. Terdapat beberapa poin yang akan berubah saat kita mengganti jok standar dengan model lain atau peranti modifikasi,” kata Lucky dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengganti jok motor. Pertama, tebal-tipis jok. Secara batasan, sebenarnya tidak ada ukuran baku, karena beda desain sepeda motor akan berbeda pula model dan ketebalan jok.
"Hal ini karena tebal ataupun tipisnya jok akan sangat memengaruhi posisi berkendara dan kenyamanan saat sepeda motor dikendarai. Ukuran ketebalan jok wajib disesuaikan dengan aspek kenyaman dan keselamatan," kata Lucky.
Kedua, tekstur atau bahan. Tekstur lapisan jok wajib lentur dengan bahan dasar tidak licin saat diduduki oleh pengendara. Jok yang licin akan berdampak pada kenyamanan dan juga berpengaruh pada keselamatan.
Baca juga : Audioworkshop Resmi Jadi Distributor Alpine
Bisa dirasakan pada saat pengereman, jok yang licin menyebabkan pengendara mudah bergerak ke depan, sehingga proses pengereman menjadi tidak maksimal karena posisi duduk pengendara sudah tidak ideal untuk melakukan pengereman. Sedangkan lapisan jok yang tidak lentur akan mudah sobek dan merusak bagian jok lainnya, seperti busa.
”Kalau lapisan jok sudah sobek, air akan mudah masuk melalui lapisan tersebut. Saat terjadi endapan air pada busa dalam waktu yang lama, maka struktur busa akan berubah menjadi keras dan mengganggu kenyamanan saat berkendara,” jelas Lucky.
Ketiga, ergonomi. Ketika memodifikasi jok sepeda motor, secara ergonomi akan berubah. Contohnya, saat melakukan penipisan pada busa jok, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut, siku dan pandangan. Begitu pula sebaliknya, saat menebalkan atau meninggikan jok, posisi pinggul kita akan lebih naik dibandingkan dengan penggunaan jok standar.
”Perubahan tersebut akan menyebabkan pengendara tidak nyaman, dan mudah lelah saat berkendara, serta dapat berdampak negatif pada kestabilan dan kenyamanan berkendara,” kata Lucky.
Pengaruh mengganti jok pada keseimbangan dan kestabilan memang cukup besar. Tidak disarankan memodifikasi jok bagian belakang dibuat lebih tinggi dari jok bagian depan. Hal ini menyebabkan tubuh pembonceng melebihi pengendara, dan tentu saja akan berdampak negatif terhadap aerodinamika kendaraan. (RO/OL-7)
Wuling turut memajang dua unit Air ev milik konsumen yang telah dikreasikan oleh para pemiliknya di booth Wuling sepanjang pameran GIIAS 2024 berlangsung.
Selain itu memodifikasi motor juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dan yang paling ruginya adalah part original motor kalian akan banyak diganti.
Seri pembuka BlackAuto Battle tahun ini berlangsung di Kota Solo, dan kali ini giliran Jakarta sebagai perwakilan west region jadi tempat pelaksanaan seri kedua.
ANEKA inspirasi kreasi modifikasi sepeda motor dan mobil salah satunya dari Framelessplate hadir dalam ajang The Elite Showcase 2024.
Acara ini menjadi wadah yang sempurna untuk memperkuat komunitas dan merayakan keberagaman industri modifikasi di Jawa Timur.
IMX 2024: Pop Up Little Tokyo di Surabaya juga menghadirkan serangkaian acara menarik untuk menemani para pengunjung 'ngabuburit' menunggu buka puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved