Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMATIAN pemain bulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Zhang Zhi Jie, saat tampil di Badminton Asia Junior Championships 2024, di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada hari Minggu 30/6/2024 kemarin, terasa sangat membuat prihatin praktisi Pertolongan Pertama Pada Keselakaan (P3K), yaitu orang-orang yang terlatih memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan.
Video yang beredar luas memperlihatkan betapa petugas lapangan dan petugas medis tidak bertindak cepat dan agresif memberikan pertolongan bantuan hidup dasar pada Zhang Zhi Jie yang mendadak tidak sadarkan diri. Entah karena petugasnya belum terlatih memberi pertolongan bantuan hidup dasar atau karena belum menyadari kalau Zhang Zhi Jie dalam kondisi gawat darurat dan tidak sadarkan diri.
Zhang Zhi Jie masih berusia sangat muda, baru 17 tahun, sehat dan tentu rajin berlatih bulu tangkis. Kematian memang tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun tindakan pertolongan pertama pada kondisi darurat seperti yang terjadi pada Zhang Zhi Jie yang mendadak tidak sadarkan diri harus nya dilakukan dan bisa diatasi di tempat dengan segera oleh tim yang ada dilapangan dan tim medis.
Baca juga : Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Nampaknya panitia tidak siap dengan kejadian ini. Tampak penjaga garis tidak terlatih menangani bantuan hidup dasar, dia hanya bolak balik saja. Padahal dia bisa membalikkan badan korban sehingga dapat bernafas lega. Selain itu, petugas medis lambat sekali bertindak dan datang dengan alat seadanya, tidak terlihat melakukan CPR atau pemberian oksigen segera. Ikhtiar kurang maksimal dan kurang professional. Mata dunia International kadung sudah melihat ketidaksiapan panitia memberi bantuan pada peserta pertandingan.
Negara Tiongkok yang mengirim Zhang Zhi Jie sebagai peserta tentu tidak menerima begitu saja peristiwa ini. Bukan karena pemain nya meninggal dunia saat bertanding tapi karena tidak adekuatnya pertolongan pertama yang harus diberikan.
Pertolongan pertama pada kasus gawat darurat dapat diberikan oleh siapa saja yang terlatih untuk melakukan pertolongan bahkan oleh orang awam sekalipun. Ada pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi korban yang tidak sadarkan diri seketika, baik karena faktor kecelakaan maupun karena sakit atau sebab lain yang belum diketahui.
Baca juga : Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Semua lembaga, kantor-kantor pemerintahan, kantor-kantor swasta harusnya memberikan pelatihan pada semua karyawan nya untuk mampu melakukan pertolongan bantuan hidup dasar bagi korban yang mendadak tidak sadarkan diri. Terutama pekerja pekerja yang berhadapan langsung dengan orang banyak seperti polisi lalu lintas, petugas di mall, petugas bandara dan lain-lain termasuk juga petugas petugas lapangan pada saat ada pertandingan.
Ilmu tentang Bantuan Hidup Dasar atau BHD tidak bisa dianggap sepele. Karena waktu untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang tidak sadarkan diri secara mendadak hanya 4-6 menit. Dan lebih dari itu bisa dikatakan pertolongan yang terlambat. Ilmu BHD dapat diperoleh lewat pelatihan P3K.
Pelatihan P3K bisa diperoleh di embaga-lembaga pelatihan kesehatan baik oleh lembaga pemerintah maupun oleh swasta. Tapi kebanyakan pelatihan ini diberikan oleh pelatihan kesehatan swasta. Memang memberi malu pada Indonesia karena ketidaksiapan petugas P3K pada pertandingan tersebut. Namun, ada pelajaran yang bisa dipetik lewat kasus tersebut, yaitu, betapa pentingnya melatih semua komponen masyarakat terkait bantuan hidup dasar pada orang yang membutuhkan. Karena kondisi darurat tidak kenal tempat, tidak kenal jenis kelamin, tidak kenal usia, tidak kenal waktu dan peristiwa. (H-2)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
TUNGGAL putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan Grup G Olimpiade Paris 2024.
Tim bulu tangkis Indonesia akan mulai berjuang di Olimpiade Paris 2024. Hari pertama pertandingan cabor bulu tangkis akan bergulir di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Sabtu (27/7) WIB.
Tim bulutangkis Indonesia melakukan penyesuaian dengan tempat yang digunakan untuk pertandingan pada Olimpiade Paris 2024
Turnamen akan diikuti oleh sebanyak 480 peserta dari kelompok umur dan peserta dari anggota Polri.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) kembali mengukir prestasi dengan sukses menyelenggarakan Turnamen Badminton FISIP UI Open 2024.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Keterampilan bantuan hidup dasar (BHD) perlu dipelajari. Sebab, BHD berperan penting sebagai pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti jantung.
Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut langsung dapat mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Atlet bulu tangkis muda asal Tiongkok, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia setelah dirinya tiba-tiba jatuh di tengah lapangan saat megnikuti Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior di Yogyakarta.
Golden time untuk pertolongan korban henti jantung mendadak adalah kurang dari 10 menit sehingga diperlukan alat yang dapat membantu memberikan pertolongan terbaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved