Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKHIR-AKHIR ini, sebagian dari kita mungkin pernah dibuat jengkel dengan maraknya informasi palsu atau hoaks seputar penculikan anak. Sebagai orang yang sehari-hari kebetulan bekerja dengan metode verifikasi fakta, saya termasuk yang geregetan dengan fenomena itu.
Belum lama ini, saya pun dibuat kesal dengan potongan berita dan gambar yang dibagikan seorang kawan di sebuah grup perpesanan tentang sketsa wajah orang yang diduga sebagai penculik anak. Potongan gambar itu sesungguhnya ialah berita lama pada 2018 tentang kasus penculikan anak, tetapi diproduksi ulang dengan narasi berbeda. Seolah-olah itu informasi terbaru mengenai pria yang diduga sebagai penculik anak yang tengah berkeliaran di Depok.
Kawan saya, si pengirim potongan gambar dan berita tersebut, bukanlah orang yang tidak berpendidikan. Dia bekerja dan memegang jabatan lumayan tinggi di sebuah institusi pemerintah dan merupakan lulusan sebuah universitas ternama di Bandung. Yang saya sayangkan, ia tidak menyaring informasi tersebut sebelum sharing atau membagikannya ke orang lain. Ketika ditegur, dia cuma cengengesan dan berdalih potongan gambar dan berita itu diperolehnya dari orang lain.
Orang-orang yang berkelakuan seperti kawan saya ini tidaklah sedikit. Mungkin maksudnya baik untuk mengingatkan, tapi justru berpotensi memicu panik dan ketakutan. Termasuk potongan video seorang pria yang menculik anak di sebuah ruang kelas yang dinarasikan terjadi di sebuah sekolah di Indonesia. Potongan video yang telah diedit itu banyak beredar di media sosial, terutama di grup perpesanan. Fakta sebenarnya, itu hanyalah video simulasi untuk mengantisipasi penculikan anak di sebuah sekolah di Malaysia. Secara logika, adegan di video itu saja sudah terlihat janggal. Masak ada penculik nekat menyeret anak di depan teman-temannya di sebuah ruang kelas di saat jam belajar? Gile lu Ndro, begitu kalau istilah anak sekarang.
Kemajuan perkembangan teknologi digital memang membuat manusia kini kian terhubung dan merasa sederajat, terutama dalam melakoni kehidupan di dunia maya. Dari mereka yang paling elite hingga mereka yang menempati peringkat terbawah piramida ekonomi kini umumnya memiliki perangkat teknologi penunjang sebagai syarat keterhubungan tadi. Dengan ponsel pintar seharga ratusan ribu hingga belasan juta rupiah, mereka memiliki hak dan kesempatan yang sama, baik untuk menikmati hiburan maupun untuk mencari dan menyebarkan informasi. Namun, apakah dengan begitu kita betul-betul jadi sederajat? Apakah segala perangkat teknologi canggih itu membuat kita semakin berpengetahuan? Dari contoh peristiwa di atas, rasanya pertanyaan itu telah terjawab.
Bukan hanya pada kasus penculikan anak, informasi sesat juga kerap beredar seputar kejadian bencana, kecelakaan lalu lintas, tawuran, dan sebagainya. Kini, memasuki tahun politik, berita atau informasi palsu semacam itu mungkin bakal semakin masif diproduksi. Tentu ini menjadi tugas kita bersama (bukan cuma Kementerian Komunikasi dan Informatika) untuk memeranginya. Ruang publik, termasuk di ranah digital, jangan sampai dicemari hal-hal yang dapat mengganggu ketenteraman hidup bersama. Pandai-pandailah memilah karena sebagian di antara informasi yang kini melimpah ialah sampah. Wasalam.
Contoh lainnya pemimpin yang gagal mengelola urusan beras ialah Yingluck Shinawatra.
Biar bagaimanapun, perang butuh ongkos. Ada biaya untuk beli amunisi dan peralatan tempur.
WAKTU pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) ataupun legislatif (pileg) tinggal menghitung hari
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
Ditambah dampak fenomena El Nino, bisa dibayangkan bagaimana ‘kerasnya’ hidup di Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan.
Murid harus memberitahu kepada guru serta petugas dalam sekolah jika ada orang tidak dikenal datang menjemput.
SEORANG bocah berusia 7 tahun berinisial AV di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pria yang tidak dikenal. Kejadian itu terekam cctv.
Ternyata, perempuan yang membawa Kaisar Melviano Alvaro bocah berusia 4 tahun di Johar Baru adalah ibu kandungnya sendiri.
KAISAR Melviano Alvaro bocah berusia 4 tahun 2 bulan diduga menjadi korban penculikan di Jalan Rawa Tengah, Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus), Kamis 27 Juni 2024 sekitar pukul 10.42 WIB.
FILM dokumenter 'Yang Tak Pernah Hilang' yang diproduseri Dandik Katjasungkana akan diputar di Jakarta pada Sabtu, 22 Juni 2024 di XXI Epicentrum
Geng kriminal bersenjata menyerbu sebuah komunitas di negara bagian barat laut Nigeria dan menewaskan enam orang serta menculik sekitar 100 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved