Ahsan/Rian Banyak Belajar di Tiongkok

PASANGAN ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro sukses melaju ke final turnamen China International Challenge 2017 yang berlangsung di Agile Stadium of Lingshui Culture and Sports, kemarin. Ahsan/Rian lolos ke partai puncak setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Han Chengkai/Tan Qiang, dengan 11-9, 11-9, 11-13, 11-13, dan 11-3.

Pada babak final, Ahsan/Rian yang menempati unggulan pertama akan bertemu pemenang duel antara Yu Xiaoyu/Zhou Zhe (Tiongkok) dan Trawut Potieng/Nanthakam Yordphaisong (Thailand). Saat menghadapi Han Chengkai/Tan Qiang, Ahsan/Rian sebetulnya berpeluang menang tiga gim langsung. Namun, pada gim ketiga, performa mereka mengendur.

Mereka bahkan sempat tertinggal 6-8 sebelum akhirnya meraih dua poin beruntun dan terlibat dalam aksi saling kejar poin hingga kedudukan 11-11. Akan tetapi, upaya tersebut belum cukup. Dua poin beruntun yang diraih Han/Tan memastikan pertandingan dilanjutkan ke gim keempat. Pada gim itu, Ahsan/Rian terus tertinggal sejak awal gim. Mereka bahkan sempat tertinggal jauh 3-8 sebelum akhirnya kalah 11-13.

Untungnya, di gim penentuan, Ahsan/Rian kembali mendapatkan performa terbaik. Mereka pun tancap gas dan menutup laga dengan skor 11-3. "Kami masih harus menyesuaikan diri dengan sistem skor yang digunakan. Karena terus terang kami terbiasa dengan skor 21," ujar Rian. "Soal final kami harus lebih fokus. Kami juga mesti cepat menyesuaikan pertandingan dengan sistem yang baru," imbuhnya.

Ahsan/Rian memang sengaja ikut turnamen level international challenge guna mengejar perolehan poin menuju All England Super Series Premier 2017 Maret mendatang.

Sejak mereka berpasangan pada medio November tahun lalu, pencapaian terbaik Ahsan/Rian ialah babak semifinal Hong Kong Terbuka 2016. Terlepas dari semua itu, Ahsan memuji para pebulu tangkis muda Tiongkok. Ia menyebutkan pemain Tiongkok memiliki potensi di masa mendatang. (Badminton.org/Mln/R-4)