Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEKAN Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara menjadi ajang seleksi penting dan persiapan bagi atlet-atlet Indonesia menghadapi kompetisi internasional.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Surono menekankan peran strategis PON dalam mempersiapkan atlet menuju kompetisi multievent internasional seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
"Yang terdekat, PON XXI Aceh-Sumatera Utara akan kita gunakan untuk seleksi SEA Games 2025 Thailand. Setelah itu akan ada Asian Games, juga Olimpade 2028 di Los Angeles," ungkapnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk PON XXI Aceh-Sumut 2024: Momentum Persatuan dalam Kemajuan, dilansir dari keterangan resmi, Selasa (30/7).
Baca juga : Menuju PON XXI, Kejuaraan Mini 4WD Putaran Kedua Digelar
Ia memaparkan dengan 65 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, PON XXI Aceh-Sumut menjadi ajang seleksi yang sangat komprehensif, meski ada beberapa cabor yang tidak bisa diikutsertakan ke event internasional.
Saat ini Olimpiade di Paris, Prancis, mempertandingkan 33 cabang olahraga, sementara SEA Games mempertandingkan sekitar 40 cabang olahraga.
Dengan target jangka panjang untuk Olimpiade 2028-2030 dan harapan agar pencak silat dipertandingkan pada Olimpiade 2036, pembinaan atlet dilakukan secara sistematis. PON XXI Aceh-Sumut menjadi bagian penting dari strategi ini, membentuk fondasi bagi prestasi internasional Indonesia.
"Melalui PON, potensi atlet dari berbagai daerah di Indonesia dapat teridentifikasi dengan jelas. Dari ajang ini, diharapkan muncul bakat-bakat berpotensi yang kemudian akan dibimbing untuk bisa masuk ke level yang lebih tinggi," kata Surono.
Surono mengakui untuk mencapai prestasi olahraga yang lebih tinggi, diperlukan pembinaan olahraga yang terstruktur dan berkelanjutan. Mulai dari pembinaan usia dini hingga pembinaan atlet elit, semua harus dilakukan secara sistematis dan terintegrasi.
Menurutnya, pembinaan atlet merupakan suatu sistem yang kompleks, melibatkan berbagai komponen mulai dari identifikasi bakat hingga partisipasi dalam ajang internasional. Agar sistem ini berjalan efektif, diperlukan sinkronisasi yang kuat antara pembinaan di tingkat provinsi dan nasional.
Baca juga : Gelaran PON XXI Bisa Jadi Rahmat bagi Masyarakat Aceh
"Pembinaan atlet investasi jangka panjang. Studi dan pengalaman menunjukkan untuk mencapai prestasi puncak, seorang atlet membutuhkan waktu minimal 10 tahun untuk menjalani proses pembinaan yang sistematis dan terukur," paparnya.
Kemenpora sendiri telah merancang desain besar pembinaan atlet nasional dengan fokus pada pengembangan kluster olahraga unggulan di setiap daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat basis sport science di Indonesia.
Ia melanjutkan, pihaknya juga telah mengidentifikasi sejumlah cabang olahraga unggulan yang memiliki potensi besar untuk meraih prestasi. Dalam pandangannya, setiap daerah memiliki olahraga unggulan yang dikembangkan berdasarkan spesifikasi lokal.
Surono pun memberikan contoh bagaimana atlet-atlet dayung dari Sulawesi Tenggara banyak yang berprestasi di tingkat nasional, maupun atlet-atlet atletik dari kawasan Indonesia Timur. Melalui program pemusatan latihan nasional (pelatnas) dan dukungan fasilitas yang memadai, diharapkan atlet-atlet di cabang olahraga unggulan dapat bersaing di level tertinggi.
"Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis data, diharapkan akan lahir atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," tutup Surono. (H-2)
PB PON Sumut menargetkan sebanyak 70.000 volunteer untuk PON tahun ini.
Persiapan venue saat ini mencapai 71%, dengan target penyelesaian pada bulan Agustus tahun ini.
Melalui gelaran PON akan berdampak positif bagi perkembangan olahraga nasional. Sehingga, perlu perhatian khusus dari sejumlah pihak demi kelancarannya.
PON Aceh-Sumut 2024 merupakan PON pertama yang dilangsungkan di dua provinsi sejak PON edisi pertama I tahun 1948.
Saat ini timnas U-19 dihuni oleh 32 pemain yang mengikuti pemusatan latihan setelah tampil di Piala Touloun.
OPENING ceremony Indonesia Sport Facilities Expo Indonesia terselenggara pada 12 Juni 2024 bertempat di ICE BSD City, yang mengambil momentum pembangunan sarana dan prasarana
Kominfo menyediakan berbagai perangkat dan layanan yang dinilai dibutuhkan para peliput di Media Center PON 2024. Mulai dari working area, internet, studio hingga terapis pijat refleksi.
PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta seluruh atlet yang hendak berlaga di PON XXI/2024 Aceh-Sumut untuk mempersiapkan diri dengan baik, sehingga mampu meraih prestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved