Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
OLIMPIADE merupakan ajang olahraga terbesar dan paling prestisius di dunia,. Tidak hanya menjadi panggung bagi para atlet untuk mengukir prestasi, tetapi juga untuk mencerminkan semangat dan dedikasi sebuah negara. Indonesia, sebagai salah satu peserta yang aktif dalam perhelatan ini, telah mencatat berbagai pencapaian membanggakan dari tahun ke tahun.
Perjalanan panjang Indonesia di Olimpiade dimulai dari medali perak pertamanya di Seoul 1988, hingga keberhasilan besar di Tokyo 2020 yang menunjukkan konsistensi dan ketangguhan para atlet tanah air.
Mari kita telusuri jejak prestasi yang telah ditorehkan oleh para atlet Indonesia di panggung olahraga dunia ini, menggali setiap momen bersejarah yang membentuk sejarah olahraga nasional.
Baca juga : Ini Daftar Lengkap 29 Atlet Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024
Indonesia mengawali kiprah di Olimpiade Seoul dengan mengukir sejarah sebagai peraih medali perak pertama. Tim panahan yang terdiri dari Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani berhasil menyumbangkan medali perak yang menandai debut Indonesia di pentas Olimpiade.
Olimpiade Barcelona menjadi tonggak penting dengan pencapaian dua medali emas. Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma mencatat sejarah sebagai juara dunia dalam bulutangkis tunggal, sementara Eddy Hartono & Rudy Gunawan meraih medali perak, dan Hermawan Susanto menambah koleksi medali dengan perunggu di cabang bulutangkis.
Kejayaan bulutangkis Indonesia berlanjut di Atlanta dengan 1 medali emas dari pasangan Rexy Mainaky & Ricky Subagja. Selain itu, Mia Audina meraih medali perak dan Susi Susanti kembali mempersembahkan medali perunggu, bersanding dengan Antonius Ariantho & Denny Kantono di ganda putra.
Baca juga : Presiden FIFA Ajak Warga Indonesia Bangga dengan Performa Timnas
Di Sydney, Indonesia meraih 6 medali, dengan penambahan cabang olahraga angkat besi. Tony Gunawan & Candra Wijaya membawa pulang medali emas di ganda putra, sementara Tri Kusharjanto & Minarti Timur, Hendrawan, serta angkat besi dengan Raema Lisa Rumbewas, Sri Indriyani, dan Winarni Binti Slamet menyumbangkan medali perak dan perunggu.
Taufik Hidayat menorehkan prestasi gemilang dengan medali emas di tunggal putra. Sony Dwi Kuncoro dan pasangan Eng Hian & Flendy Limpele menambah koleksi medali perunggu, sementara Raema Lisa Rumbewas meraih medali perak di angkat besi 53 kg.
Beijing 2008 menjadi panggung bagi Hendra Setiawan & Markis Kido yang meraih medali emas di ganda putra. Nova Widianto & Liliyana Natsir meraih perak di ganda campuran, sementara Maria Kristin Yulianti, Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Raema Lisa Rumbewas menambah koleksi medali perunggu.
Baca juga : Timnas U-23 Langsung Bertolak ke Prancis untuk Persiapkan Diri Kontra Guinea
Di London, Indonesia berhasil meraih 3 medali dari angkat besi. Triyatno dan Citra Febrianti membawa pulang medali perak, sementara Eko Yuli Irawan meraih perunggu, menunjukkan dominasi Indonesia di cabang ini.
Keberhasilan Indonesia di Rio ditandai dengan medali emas dari Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir di ganda campuran. Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan menambah medali perak, menegaskan kekuatan Indonesia di olahraga angkat besi dan bulutangkis.
Di Tokyo, Greysia Polii dan Apriani Rahayu menciptakan sejarah dengan medali emas di ganda putri. Anthony Sinisuka Ginting menambah koleksi dengan medali perunggu, sementara Eko Yuli Irawan, Windy Cantika Aisah, dan Rahmat Erwin Abdullah meraih perak dan perunggu di angkat besi.
Perjalanan prestasi Indonesia di Olimpiade menunjukkan konsistensi dan dedikasi para atlet. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan bakat dan kerja keras, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih cerah di pentas olahraga dunia. Dengan pencapaian-pencapaian ini, Indonesia terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi atlet dan meraih kesuksesan di ajang-ajang internasional berikutnya.
(Z-9)
Ia memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 2:03,86 yang dibuat oleh Zhang di Tokyo tiga tahun lalu
Novak Djokovic, menggambarkan Murray sebagai "pesaing yang luar biasa".
Khelif adalah salah satu dari dua atlet yang telah diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Pengurus olahraga harus memiliki orientasi bagaimana atlet-atletnya bisa jadi juara dan berprestasi.
Mantan Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii memuji pemain voli asal Jember Megawati Megawati Hangestri Pertiwi yang sedang menjadi sorotan di Liga Voli Korea karena prestasinya.
Sebanyak delapan Riders atau atlet bulu tangkis yang didukung Eagle untuk mengikuti sejumlah turnamen bulu tangkis bergengsi di Tanah Air.
Eagle menggandeng Victory Badminton Club Bogor untuk memperkuat atlet mereka dengan terobosan teknologi untuk perlengkapan badminton.
Untuk berprestasi dibutuhkan persiapan yang matang baik dari kemampuan pengurus cabang olahraga, kemampuan atlet, maupun dukungan dana yang memadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved