Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CARLOS Alcaraz menjadi juara Wimbledon untuk kedua kalinya usai mengalahkan Novak Djokovic 6-2, 6-2, dan 7-6 (4), Minggu (14/7), dan mempertahankan gelarnya di Grand Slam lapangan rumput tersebut.
Alcaraz kehilangan tiga poin dari kedudukan 5-4, 40/0 di set ketiga saat Djokovic mengancam untuk mulai bangkit dari ketertinggalan.
Namun, petenis Spanyol itu bertahan dengan kuat pada tie-break set ketiga untuk menyelesaikan pertandingan.
Baca juga : Kemenangan Alcaraz Simbolkan Perubahan Generasi
Jika kemenangan lima set Alcaraz pada 2023 melawan Djokovic adalah sebuah pencapaian epik untuk meraih gelar pertamanya di All England Club, pertemuan dalam final tahun ini didominasi oleh petenis berusia 21 tahun itu.
"Ini adalah mimpi bagi saya, memenangi trofi ini," kata Alcaraz dalam upacara penyerahan trofi.
"Dalam sebuah wawancara, ketika saya berusia 11 atau 12 tahun, saya mengatakan impian saya adalah memenangi Wimbledon, jadi saya menebus impian saya."
Baca juga : Djokovic Sebut Alcaraz adalah Perpaduan Talenta Dirinya, Federer, dan Nadal
"Saya ingin terus maju, tetapi merupakan perasaan yang luar biasa untuk bermain di lapangan yang indah ini dan mengangkat trofi yang menakjubkan ini. Ini adalah turnamen terindah, lapangan terindah, dan trofi terindah," lanjutnya.
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya -- Roger Federer memenangi tujuh final pertamanya.
Ia juga menjadi orang keenam di Era Open yang memenangi gelar ganda Roland Garros-Wimbledon di tahun yang sama, bergabung dengan Rod Laver, Bjorn Borg, Rafael Nadal, Federer, dan Djokovic dalam daftar elite tersebut.
Baca juga : Kalahkan Djokovic, Alcaraz Jadi Juara Wimbledon untuk Kali Pertama
"Saya pikir berjuang, percaya," kata Alcaraz ketika ditanya tentang bagaimana dia berhasil memenangi Roland Garros dan Wimbledon berturut-turut.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadi bagian dari para pemain yang telah mencapai Roland Garros dan Wimbledon di tahun yang sama. Mereka adalah juara besar."
"Saya belum menganggap diri saya sebagai juara, tidak seperti mereka, namun saya akan tetap mempertahankannya, akan membangun jalan saya, perjalanan saya. Ini adalah kehormatan besar bagi saya," imbuhnya.
Baca juga : Djokovic Jalankan Misi Samai Rekor para Pendahulu
Unggulan ketiga Alcaraz menghasilkan beberapa winner berkelas di tiga set final pada Minggu (14/7), namun konsistensinya terbukti menjadi kunci kemenangannya.
Setelah mematahkan servis Djokovic dua kali pada set pertama, petenis Spanyol itu mengulangi hal tersebut pada set kedua sebelum melupakan kesalahan servisnya untuk merebut set ketiga.
Alcaraz menghasilkan serangkaian sentuhan indah di depan net sepanjang pertandingan dan melakukan servis dengan tepat dalam penampilan yang hampir sempurna. (Ant/Z-1)
Novak Djokovic, menggambarkan Murray sebagai "pesaing yang luar biasa".
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Aldila/Kato, yang menempati unggulan keempat, mengalahkan duet Slovakia/Britania Raya, Tereza Mihalikova/Olivia Nicholls dengan skor 6-2, 4-6, dan 10-8.
Novak Djokovic menang 7-5 dan 6-3 atas Dominik Koepfer dalam kondisi panas terik pada laga pertama di Lapangan Philippe Chatrier, Roland Garros.
Unggulan ketiga asal Amerika Serikat, Taylor Fritz dan Tommy Paul berpotensi menjadi lawan pasangan Inggris tersebut.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved