Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ferrari Charles Lecrerc mengatakan "masalah mesin" membuatnya nihil poin di Formula 1 (F1) GP Kanada Sirkuit Gilles-Villeneuve, Montreal, Minggu (9/6), setelah DNF atau gagal finis.
Setelah ia dan rekan setimnya, Carlos Sainz berada di P11 dan P12 di kualifikasi pada Sabtu (8/6), keduanya sama-sama kesulitan untuk mendapatkan posisi dari lini tengah saat balapan berlangsung. Segalanya lalu berubah dari buruk menjadi lebih buruk bagi Leclerc ketika SF-24 miliknya mulai mengalami masalah mesin sehingga ia dan tim memilih untuk bertaruh dengan beralih menggunakan ban slick pada lap 29.
Namun, langkah tersebut gagal membuahkan hasil dan pembalap asal Monako itu memilih kembali ke pit untuk memensiunkan mobilnya pada lap 43 dari total 70 lap.
Baca juga : Charles Leclerc Tegaskan tidak Khawatirkan Masa Depan Carlos Sainz
"Sejujurnya tidak banyak lagi yang bisa dikatakan selain masalah mesin, membuat kita kehilangan segalanya," kata Leclerc seperti dilansir dari Antara, Selasa (11/6).
"Kemudian pada satu titik kami mencoba untuk menggunakan ban slick ketika kami tahu itu akan terjadi, lebih banyak peluang bahwa itu tidak akan berhasil, tetapi kami harus menguji sesuatu karena dengan masalah mesin yang kami alami, kami akan tersingkir," tambahnya.
"Setelah itu, sangat sulit untuk melakukan semua perubahan mesin yang diminta tim, pada saat yang sama saya masih kehilangan satu setengah detik berturut-turut. Kami harus memeriksa masalah mesinnya karena itu akan menjadi masalah yang sulit di sisa musim ini," lanjutnya.
Baca juga : Ini Nama Mobil Ferrari di Formula 1 2024
Meskipun Leclerc menyebut keluhan mesin sebagai hal yang perlu diselidiki, ia juga mengingatkan timnya agar tidak terlalu terpengaruh dengan akhir pekan yang sulit ini setelah hasil memuaskan di GP Monako dua pekan lalu dengan dua podium bagi timnya.
"Maksudku, akhir pekanmu menyenangkan, akhir pekanmu buruk. Kemarin kami ketinggalan Q3 sebanyak tiga perseratus, kami jelas merasa tidak nyaman dengan mobil tersebut dan kami harus memperbaikinya dan mencoba memahami apa yang salah," katanya.
"Jadi, meskipun kami tidak bereaksi berlebihan setelah Monako, kami juga tidak boleh bereaksi berlebihan setelah balapan ini. Tapi yang ini menyakitkan. Ini adalah poin besar bagi tim, dengan dua mobil DNF, bahwa kami akan kalah melawan pesaing kami, dan dari segi mesin, ini adalah sesuatu yang perlu kami perhatikan," lanjutnya,
Baca juga : Kesibukan Musim Formula 1 2023 Membuat Pembicaraan Kontrak Pembalap Ferrari Tertunda
Sama halnya dengan Leclerc, hari yang sama beratnya juga dialami Sainz yang mendapati dirinya keluar dari balapan di tahap akhir balapan setelah mobilnya berputar di pintu keluar tikungan 7 yang membuatnya gagal finis.
"Tidak banyak kecepatan pada akhir pekan ini, bahkan pada ban antar, kami memperkirakan mungkin akan sedikit lebih kuat di sana," kata pembalap Spanyol itu. "Tapi, ya, banyak yang tergelincir dan tidak ada perasaan dengan mobilnya," tambahnya.
Lebih lanjut, setelah sama-sama gagal finis di Montreal, Sainz mengatakan timnya harus bangkit di balapan seri berikutnya yang dimainkan dua pekan lagi tepatnya di GP Spanyol Sirkuit Barcelona-Catalunya pada 23 Juni.
"Saya pikir ini hanya akan terjadi sekali saja dan di Barcelona kami harus kembali ke keadaan normal kami," ucap Sainz.
Meskipun sama-sama gagal finis di Montreal, posisi keduanya di papan klasemen tidak berubah, dengan Lecrerc masih di posisi kedua dengan 138 poin dan Sainz yang masih di posisi keempat dengan 108 poin. Hal sama juga terjadi di papan klasemen sementara konstruktor di mana Ferrari masih berada di posisi kedua dengan 252 poin. (Z-6)
Tim Williams, Senin (29/7), mengumumkan bahwa Carlos Sainz, yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Ferrari, akan bergabung dengan mereka mulai musim 2025.
Audi mengumumkan Mattia Binotto akan bergabung dengan tim sebagai kepala operasi dan kepala teknis mulai 1 Agustus untuk memandu hingga debut mereka pada 2026.
Carlos Sainz, yang akan meninggalkan Ferrari, telah dikaitkan dengan beberapa tim, dengan dua tim paling konsisten dirumorkan adalah Alpine dan Williams.
Carlos Sainz membukukan catatan waktu tercepat di FP 1 sebelum finis ketiga di FP 2 sementara Max Verstappen finis kedua di dua sesi latihan bebas itu.
Ferrari memilih untuk kembali ke lantai sebelumnya yang telah diperkenalkan di GP Emilia Romagna.
Kerja sama ini pun menandai Haas akan terus didukung oleh tim pabrikan Italia untuk memasuki era regulasi mesin olahraga balap mobil ini yang akan diaplikasikan pada waktu dekat.
Max Verstappen dan Red Bull berhasil bangkit dari kesulitan di Monaco dengan memenangkan Grand Prix Kanada yang penuh aksi.
Meskipun hampir meraih pole position, Max Verstappen merasa puas dengan hasil P2-nya dalam kualifikasi Grand Prix Kanada. Waktu lapnya sama dengan George Russell, yang meraih P1.
George Russell mengamankan posisi pole untuk Grand Prix Kanada setelah sesi kualifikasi yang mengesankan, meskipun Max Verstappen mencatat waktu putaran yang sama persis.
Lando Norris membukukan catatan waktu 0.328 lebih cepat dari pembalap Ferrari Carlos Sainz disusul rekan setim Sainz, Charles Leclerc, di posisi ketiga.
Optimisme itu muncul ketika Lewis Hamilton menyatakan mobil W15, yang ia dan George Russell kendarai musim ini, telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa balapan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved