Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ferrari Charles Leclerc mengakui musim 2023 merupakan musim yang mengecewakan untuk timnya. Namun, ia tetap yakin Ferrari bisa bangkit dan kembali kompetitif di Formula 1 2024, menyusul pengembangan yang dilakukan tim pada akhir tahun ini.
"Sejujurnya, ini adalah musim yang mengecewakan. Setelah tahun lalu, kami berharap untuk datang ke musim ini (dengan kompetitif) dan mencoba berjuang untuk (merebut kemenangan) di kejuaraan dunia," kata Leclerc, dikutip dari laman resmi Formula 1, Selasa (5/12).
"Jika melihat musim ini, saya pikir, kami telah mengalami kemajuan yang cukup banyak sepanjang musim dan ini merupakan hal yang positif dan membuat saya percaya diri untuk masa mendatang," tambahnya.
Baca juga: Williams Pertahankan Sargeant untuk Musim 2024
Berkaca dari musim 2022, ketika F1 memberlakukan regulasi baru terkait ground effect, Ferrari mampu tampil baik dengan Leclerc memenangkan dua dari tiga balapan pertama di Bahrain dan Australia, serta unggul 34 poin dari George Russell (Mercedes) di klasemen.
Namun, Max Verstappen bersama tim balap Red Bull mampu beradaptasi lebih baik dan meraih penghargaan tertinggi di akhir tahun. Sementara Ferrari berada di urutan kedua atau tepat di depan Mercedes.
Di musim 2023, Ferrari hanya berhasil membukukan satu kemenangan grand prix melalui Carlos Sainz di Singapura. Sementara, Leclerc mampu mengoleksi tiga posisi pole dan tiga podium dalam empat balapan terakhir, yakni di Meksiko, Las Vegas, dan Abu Dhabi.
Baca juga: Hamilton Mengaku Kecewa dengan Performa di Musim 2023
"Ada celah besar yang harus diisi untuk kembali (bersaing dengan) Red Bull. Jadi, kami akan bekerja keras selama liburan musim dingin dan mudah-mudahan kami bisa kembali lebih kuat tahun depan dengan mobil yang mampu menang," ujarnya.
Di sisi lain, musim ini, Ferrari juga gagal mengalahkan Mercedes di klasemen konstruktor dengan hanya selisih tiga poin.
Leclerc mengatakan, hal tersebut mungkin karena performa mobilnya yang kurang konsisten sepanjang tahun.
Meski demikian, pembalap Monako itu mengaku tetap percaya diri dengan timnya, mengingat sejumlah pengembangan mobil tengah dilakukan, dengan harapan bisa memperbaiki konsistensi performa yang sebelumnya ia sebutkan.
"Saya percaya bahwa sejak (GP) Jepang, ketika kami melakukan upgrade pada mobil, hal itu berjalan ke arah yang benar, terutama untuk gaya mengemudi saya. Saya selalu ingin memiliki lini depan yang kuat dan saya merasa lebih nyaman dan bisa lebih konsisten," pungkas Leclerc. (Ant/Z-1)
Tim Williams, Senin (29/7), mengumumkan bahwa Carlos Sainz, yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Ferrari, akan bergabung dengan mereka mulai musim 2025.
Audi mengumumkan Mattia Binotto akan bergabung dengan tim sebagai kepala operasi dan kepala teknis mulai 1 Agustus untuk memandu hingga debut mereka pada 2026.
Carlos Sainz, yang akan meninggalkan Ferrari, telah dikaitkan dengan beberapa tim, dengan dua tim paling konsisten dirumorkan adalah Alpine dan Williams.
Carlos Sainz membukukan catatan waktu tercepat di FP 1 sebelum finis ketiga di FP 2 sementara Max Verstappen finis kedua di dua sesi latihan bebas itu.
Ferrari memilih untuk kembali ke lantai sebelumnya yang telah diperkenalkan di GP Emilia Romagna.
Kerja sama ini pun menandai Haas akan terus didukung oleh tim pabrikan Italia untuk memasuki era regulasi mesin olahraga balap mobil ini yang akan diaplikasikan pada waktu dekat.
Charles Leclerc kecewa setelah melakukan kesalahan di lap terakhir kualifikasi untuk Grand Prix Austria, yang membuatnya hanya mampu meraih posisi ketujuh.
Meskipun Leclerc menyebut keluhan mesin sebagai hal yang perlu diselidiki, ia juga mengingatkan timnya agar tidak terlalu terpengaruh dengan akhir pekan yang sulit kemarin.
CHARLES Leclerc menegaskan tidak pernah percaya dengan anggapan bahwa ia dikutuk untuk tidak memenangkan balapan kandangnya di Monako.
Charles Leclerc sebelumnya mengalami banyak nasib buruk di balapan kandangnya, setelah dua kali start dari posisi pole sebelum 2024 tanpa pernah mengklaim kemenangan
Pada seri kedelapan Formula 1, GP Monaco, Charles Lecrerc meraih kemenangan yang ia dambakan dengan jarak 7,152 detik dari pembalap McLaren Oscar Piastri di posisi kedua.
Tambahan 25 poin ini menambah jumlah poin Charles Leclerc di posisi kedua klasemen dengan 138 poin, memangkas jarak poin dari Max Verstappen yang finis di P6 menjadi selisih 31 poin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved