PB PBSI Mulai Fokus Garap Atlet Daerah

KETUA Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Gita Wirjawan menegaskan dirinya bakal kembali mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PP PBSI periode berikutnya untuk bisa menjaga kesinambungan tren positif bulu tangkis Indonesia. Salah satu programnya ialah menggencarkan perhatian pada atlet-atlet di daerah.

PBSI di bawah kepemimpinan Gita berhasil mengembalikan tradisi emas Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun, bukan berarti tak perlu ada perbaikan dalam tubuh kepengurusan. Perhatian terhadap atlet-atlet di daerah akan menjadi fokus berikutnya.

"Selama ini banyak atlet yang pindah daerah karena masalah fasilitas yang lebih baik di daerah lain. Cita-cita kami ingin fasilitas di daerah merata karena kesinambung-an ini harus kita jaga setelah fondasi yang sudah kami bangun," ungkap Gita.

Pekerjaan rumah utama bagi PBSI ialah mencari bibit atlet tunggal putri, sektor yang selama ini dianggap paling lemah. Gita berharap, dengan fasilitas di daerah yang memadai, bakat-bakat bisa terawat. Selain itu, jika kesejahteraan atlet sudah terjamin, profesi atlet sendiri akan banyak dipilih hingga bibit-bibit pemain bintang terus muncul

Sebagai induk organisasi olahraga yang paling mandiri ketimbang induk cabang lainnya, PBSI juga tetap berharap dukungan pemerintah.

"Kami berterima kasih pemerintah sudah menjalin komunikasi yang baik dengan kami. Kami juga berterima kasih atas program bantuan sport science yang sangat berguna sekali. Harapan kami, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan kami, dalam pendanaan juga. Saya dengar pemerintah sudah merencanakan proporsi dana untuk setiap cabang unggulan. Ya, kita tunggu saja, kalaupun tidak ada, kami bisa menanganinya," kata Gita.

Kabid Binpres PP PBSI Rexy Mainkaky menuturkan, ia juga masih ingin bertahan di PBSI meski banyak tawaran dari negara lain berdatangan. Ia merasa percaya atas kekompakan tim dalam kepemimpinan Gita. Jika Gita terpilih lagi, Rexy berkata dia akan tetap mengisi jabatannya.

Ketika kembali ke Indonesia dari Malaysia, Rexy bertekad ingin mengembaikan tradisi emas Indonesia. Kini, setelah hal itu tercapai, Rexy masih punya cita-cita lain. Selain memikirkan atlet, program dia selanjutnya ialah membangun kapasitas para pelatih di daerah.

Menurutnya, banyak sekali bakat di daerah, tapi tidak diimbangi pelatih-pelatih yang berkualitas. "Ini kan sayang sekali. Kami sudah sosialisasikan program magang di pelatnas," tukas Rexy. (Mag/R-2)