Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Prima Pramac Racing Jorge Martin mengatakan strategi yang tepat dapat membuatnya lebih dekat untuk mencegah pemuncak klasemen musim ini, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
Martin, saat ini, hanya terpaut 14 poin saja dari Bagnaia dalam perebutan gelar juara dunia musim ini. Kepastian tersebut akan ditentukan di satu balapan sebelum terakhir musim ini di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, 17-19 November, sebelum akhirnya rangkaian ditutup sepekan setelahnya di Valencia.
"Saya hanya tahu saya perlu memulihkan poin. Ini adalah target saya. Saya sudah berada di posisi kedua di klasemen kejuaraan. Saat ini saya hanya perlu menyerang dan merebut poin," kata Martin, dikutip dari keterangan resmi MotoGP, Jumat (17/11).
Baca juga: Bagnaia dan Martin Lolos ke Putaran Kedua Kualifikasi GP Qatar
Lebih lanjut, Martin mengatakan sangat bersemangat karena ia bersaing begitu ketat dengan rekan satu timnya saat berada di Tim Balap Mahindra di era junior itu.
Pembalap asal Spanyol tersebut pun mengaku, ia telah menonton beberapa video mereka saat kecil dan ia merasa keduanya telah tumbuh menjadi pembalap yang kompetitif.
"Ketika saya melihat videonya, saya merasakan banyak hal rasa hormat dan mengingat banyak momen indah bersama Pecco (Bagnaia). Tentu saja, pada saat itu saya tidak pernah menyangka bahwa kami akan berada di sini dan berjuang untuk merebut gelar juara dunia MotoGP," ungkap Martin.
Baca juga: Bagnaia Fokus Finis di Depan Martin pada MotoGP Qatar
Mengenai balapan akhir pekan ini di Sirkuit Lusail yang baru saja diaspal ulang, Martin mengatakan dirinya tidak mengambil pusing tantangan yang ada di depan mata. Ia menilai semangat kompetitif dan keberanian untuk mengambil risiko harus terus dijaga demi bisa merebut podium tertinggi.
"Saya sekarang sudah berada di posisi kedua. Satu-satunya cara untuk saya agar bisa mengubah posisi saya ke peringkat pertama adalah dengan mengambil risiko," kata Martin.
"Balapan mendatang akan sangat sengit. Ini akan menjadi pertarungan sengit antara semua pembalap tercepat. Ini adalah peluang bagus untuk mengumpulkan poin tetapi juga peluang bagus untuk kehilangan banyak poin. Kami harus melakukannya dengan cerdik dan berusaha memenangkannya," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Bagnaia, yang sempat diragukan karena penampilannya yang kurang maksimal di sesi latihan, kualifikasi dan sprint, membuktikan diri masih layak menyandang nomor 1 di motornya.
Francesco Bagnaia masuk finis tercepat dengan keunggulan 1.329 detik dari pembalap Red Bull KTM Brad Binder dan 1,933 detik dari Jorge Martin (Prima Pramac).
JORGE Martin merebut pole di GP Qatar pembuka musim MotoGP 2024.
ALEX Rins menyatakan tak sabar untuk segera mengendarai Yamaha M1 dibalapan pembuka MotoGP Qatar.
Setelah tiga musim bersama Ducati, Luca Marini akan mengendarai RC213V dan memulai proses untuk membawa Honda kembali ke puncak klasemen.
Keberhasilan Bagnaia yang meraih podium ketiga di GP Qatar tahun lalu, juga menambah kepercayaan diri pembalap asal Italia itu.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Jorge Martin keluar sebagai pemenang Sprint Race di Sirkuit Sachsenring tahun ini, mengulangi capaiannya pada musim lalu.
Jorge Martin, yang merasa Ducati tidak serius meminatinya, akhirnya berlabuh ke pabrikan Aprilia dan memilih mengubur dalam-dalam livery merah yang dinantinya selama beberapa tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved