Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, akan berupaya keras untuk finis di depan pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, pada seri MotoGP Qatar. Itu harus dilakuakn demi mengamankan gelar juara dunia musim ini. Saat ini, Bagnaia berada di puncak klasemen dengan raihan 413 poin. Ia hanya terpaut 14 poin dari Jorge Martin di urutan kedua.
"Mengalahkan Martin sangat penting karena selisih 14 poin bukanlah apa-apa. Penting untuk tetap tenang dan bekerja dengan baik, serta berusaha maksimal karena Martin tampil baik minggu lalu," ujar Bagnaia.
Bagnaia mengaku tidak menyangka bahwa rekan satu timnya saat berada di Tim Balap Mahindra di era junior itu akan menjadi salah satu pesaing terberatnya musim ini. Menurutnya Martin sangat berbakat dan mudah beradaptasi dalam segala kondisi balapan, serta menunjukkan semangat kompetitif yang tinggi sejak kecil.
Baca juga: Marquez tidak Sabar Bergabung dengan Adiknya di Gresini Racing pada Musim Depan
"Dia sangat kompetitif sejak awal. Dia tak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan segala hal. Fakta bahwa saat ini kami sedang bertarung memperebutkan gelar adalah hal yang luar biasa dan saya rasa Jorge pun bisa berbangga akan hal itu," ucap pembalap asal Italia tersebut.
Mengenai balapan akhir pekan ini di Sirkuit Lusail yang baru saja diaspal ulang, Bagnaia merasa senang karena itu adalah salah satu sirkuit favoritnya.
Baca juga: Bastianini: Kemenangan di Malaysia Dorong Kepercayaan Diri
"Ini adalah trek yang saya suka. Kami selalu kompetitif di sini saya pikir motor kami sangat cocok untuk sirkuit ini," tandasnya. (Ant/Z-11)
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Jorge Martin keluar sebagai pemenang Sprint Race di Sirkuit Sachsenring tahun ini, mengulangi capaiannya pada musim lalu.
Jorge Martin, yang merasa Ducati tidak serius meminatinya, akhirnya berlabuh ke pabrikan Aprilia dan memilih mengubur dalam-dalam livery merah yang dinantinya selama beberapa tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved