Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pram/Yere Harus Berjuang Keras Kalahkan Ganda Inggris di Kumamoto Masters

Basuki Eka Purnama
15/11/2023 05:30
Pram/Yere Harus Berjuang Keras Kalahkan Ganda Inggris di Kumamoto Masters
Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan(Twitter @INABadminton)

GANDA putra bulu tangkis Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mencatatkan skor kemenangan 16-21, 21-19, dan 21-17 di babak 32 besar Kumamoto Masters 2023 yang berlangsung sengit, Selasa (14/11).

Kemenangan tiga gim tersebut dipetik pasangan berjuluk The Prayer itu setelah mengalahkan ganda putra asal Inggris Ben Lane/Sean Vendy dalam laga berdurasi 55 menit.

"Tadi itu pertandingan yang tidak mudah bagi kami. Terbukti sampai rubber game. Poinnya juga mepet. Dari segi permainan di gim pertama, kami tertekan terus dan terbawa pola permainan lawan," kata Yeremia melalui informasi resmi PP PBSI.

Baca juga: Kalah dari Momota, Vito Evaluasi Diri

Pram/Yere mengawali pertandingan dengan kurang baik karena langsung mendapat tekanan dari Ben/Sean. Strategi yang kurang matang memaksa Pram/Yere untuk menyerahkan keunggulan pada duo Inggris itu.

Pram/Yere sebenarnya tetap berusaha merebut gim pertama, namun akibat strategi yang belum solid justru membuat permainan mereka diwarnai kesalahan sendiri.

"Hari ini kami main cukup baik. Meski begitu, kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya akui lawan juga main baik. Cuma kami bermain lebih variatif, terutama di gim kedua dan ketiga. Di gim pertama kami banyak kecolongan dan lawan lebih mengontrol jalannya permainan," ungkap Pramudya.

Baca juga: Buat Lawan Berlari Kunci Ester Capai Semifinal Korea Masters

Di gim kedua, Pram/Yere menaikkan intensitas serangan dengan memaksa Ben/Sean untuk sering mengangkat bola. Setelah mendapat kesempatan yang pas, Pram/Yere secara kompak memberikan serangan penutup melalui smes-smes keras.

Tidak lupa Pram/Yere juga mengubah pola permainan agar langkah mereka tidak mudah terbaca lawan. Selain itu mereka juga sebisa mungkin tidak termakan oleh pola Ben/Sean yang turut memaksa untuk bermain lob.

"Di gim kedua, kami mencoba mengembalikan keadaan, bermain tidak buru-buru dan harus gantian mengontrol permainan. Begitu juga di gim ketiga, permainan depan harus lebih dipegang," pungkas Pramudya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya