Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIFTER putri Indonesia Nurul Akmal, gagal meraih medali di final kelas 87 kg Asian Games Hangzhou yang berlangsung di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, Sabtu (7/10).
Persiapan yang kurang maksimal ditambah persaingan yang cukup ketat membuatnya harus puas ada di posisi keempat.
Berlaga di kelas 87kg bukan pengalaman baru bagi atlet yang biasa disapa Amel itu. Namun, total angkatan 261kg belum mampu bersaing dengan atlet lainnya.
Dia mencatatkan snatch terbaiknya 115 kg pada angkatan ketiga. Namun, hasil itu belum mampu membawa Amel naik dari posisi terakhir dari enam lifter yang berlaga.
Atlet Korea Selatan Park Hye-jeong menjadi yang terkuat dengan angkatan snatch 125kg menuju clean and jerk dan berhasil meraih medali emas disusul rekan senegaranya Son Younghe yang merebut perak, dan Duangaksorn asal Thailand meraih perunggu.
"Memang sudah terlihat di startlist itu saya di nomor empat, sampai di final juga nomor empat. Tadi tinggal tahan lebih sedikit lagi. Mungkin tadi agak terburu-buru," kata Amel.
Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirja Wihardja mengungkapkan bahwa Amel ditargetkan bisa lebih baik dari lifter Thailand Duangaksorn Chaidee. Namun, angkatan clean & jerk 146 kg itu gagal menyalip Chaidee yang mencatatkan angkatan terbaik 155kg.
Selain itu, kata Dirja, pada awal bulan ini, tim Indonesia baru saja mengikuti laga di kejuaraan dunia di Riyadh sehingga persiapan untuk Asian Games kurang optimal.
Amel sekarang difokuskan untuk berburu tiket Olimpiade pada Grand Prix di Qatar, Desember mendatang. Amel masih berada di peringkat ke-11 dengan total angkatan 261kg.
"Otomatis harus mencapai 265kg atau 266kg, jadi lima kilogram lagi kami simpan untuk kejuaraan selanjutnya di Qatar," kata Dirja.
Selain grand prix di Qatar pada akhir tahun, dua kesempatan kualifikasi terakhir ke Olimpiade adalah kejuaraan Asia di Uzbekistan pada Februari dan Piala Dunia di Phuket, Thailand, pada April 2024.
"Intinya kami ingin tiket lebih banyak ke Olimpiade, tentunya di Asian Games ini sama nanti untuk perebutan tiket strateginya berbeda," lanjutnya. (Z-4)
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Atlet angkat besi Indonesia terus berlatih menjaga kebugaran tubuh dalam masa pemusatan latihan di Montpeiller, Prancis, menuju laga Olimpiade Paris 2024.
ketika menjalani pelatihan nasional untuk persiapan menuju Olimpiade, waktu tidur Rizki Juniansyah ditingkatkan menjadi 8 jam pada malam hari serta 2 jam pada siang hari.
LIFTER Rizki Juniansyah memastikan lolos ke Olimpiade 2024 Paris usai tampil di ajang IWF World Cup di Phuket, Thailand.
LIFTER Eko Yuli Irawan memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan bakal jadi penampilan kelima buat atlet asal Metro, Lampung tersebut dan mencetak rekor Quintrick.
Pada angkatan clean & jerk, lifter yang belum genap berusia 23 tahun itu berhasil mengukir tiga rekor sekaligus yakni rekor dunia, rekor Asia, sekaligus rekor Asian Games
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris usai menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket.
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2023 di Tashkent, Uzbekistan, menjadi saksi bisu pencapaian terbaru Nurul Akmal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved