Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIFTER Indonesia Eko Yuli Irawan membawa pulang dua medali perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, yang bergulir hingga 17 September.
Dikutip dari laman resmi Olimpiade, Jumat (8/9), Eko, yang turun di kelas 67 kg putra, memastikan medali perak setelah mengangkat total angkatan 321 kg.
Ia juga mencatatkan snatch terbaik kedua seberat 146 kg di turnamen tersebut. Untuk clean and jerk, Eko berada di posisi keempat dengan 175 kg, tepat di bawah lifter Korea Selatan Lee Sang-yeon, yang hanya terpaut 1 kg lebih berat dari angkatan Eko.
Baca juga: Eko Yuli Pertajam Rekor di Kejurnas Angkat Besi Senior
Sementara, medali emas diraih lifter Tiongkok Chen Lijun dengan total angkatan sebesar 333 kg. Chen juga menyapu bersih medali emas setelah memiliki catatan terbaik untuk snatch dan clean and jerk masing-masing 153 kg dan 180 kg.
Lebih lanjut, medali perunggu untuk snatch dan total angkatan di kelas 67 kg didapatkan lifter Armenia Gor Sahakyan dengan catatan masing-masing sebesar 142 kg dan 312 kg.
Dengan hasil ini, langkah Eko menuju Olimpiade 2024 Paris pun semakin mulus untuk bersaing di kelas 61 kg yang rencananya akan dia ikuti.
Baca juga: Rahmat Erwin Raih Tiga Emas di Grand Prix IWF 2023 di Kuba
Hal itu menyusul Kejuaraan Dunia Angkat Besi, yang merupakan ajang kualifikasi wajib Olimpiade 2024 Paris, artinya para lifter harus berpartisipasi untuk mendapatkan kuota tempat di Olimpiade tahun depan.
Di empat edisi Olimpiade sebelumnya, Eko, yang kini berusia 34 tahun, berhasil mengoleksi empat medali bagi Indonesia. Dua medali perunggu diraih Eko di Olimpiade 2008 Beijing (kelas 56 kg) dan Olimpiade 2012 London (kelas 62 kg). Sementara medali perak ia raih di Olimpiade 2016 Rio (kelas 62 kg) dan Olimpiade 2020 Tokyo (61 kg).
Sementara itu, para atlet angkat besi terbaik dunia berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, untuk Kejuaraan Angkat Besi Dunia IWF 2023, yang berlangsung pada 4-17 September. (Ant/Z-1)
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Eko Yuli bertekad tampil apik di kejuaraan dunia itu demi meraih tiket ke Olimpiade kelima sepanjang kariernya, Olimpiade Paris 2024.
Saat ini, tim angkat besi Indonesia telah memastikan secara otomatis dua tiket menuju Olimpiade 2024 Paris. Tiket tersebut telah diraih pada nomor 61 kg putra dan 73 kg putra.
Di Kejuaraan Asia Angkat Besi, Rahmat Erwin memboyong tiga emas melalui angkatan snatch, clean & jerk, dan total angkatan sebesar 363 kg.
Rahmat, yang tampil di kelas 81 kg putra Grup B, memecahkan rekor dunia sekaligus membawa pulang satu medali emas dari clean and jerk dengan angkatan 209 kilogram.
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
Saat ini, kondisi Eko Yuli Irawan telah pulih 70% dan tengah menjalani latihan di Pelatnas tim angkat besi Indonesia, di Markas Komando Lanmar, Jakarta.
Eko Yuli Irawan mengakui dirinya memang kerap mengalami cedera dalam masa persiapan mengikuti Olimpiade yang membuatnya merasa aneh.
Eko memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Phuket, Thailand, Selasa (2/4).
LIFTER Eko Yuli Irawan memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan bakal jadi penampilan kelima buat atlet asal Metro, Lampung tersebut dan mencetak rekor Quintrick.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved