Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI Eng Hian mengatakan pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti masih berusaha mencari bentuk permainan terbaik seperti saat pertama kali dipasangkan pada tahun lalu.
Menurut pelatih yang akrab di sapa Koh Didi itu, penampilan minor Apri/Fadia di sejumlah turnamen belakangan ini membuat ganda putri peringkat ke-12 dunia itu harus bekerja keras untuk mengembalikan teknik dan mental bertanding.
"Sekarang Apri/Fadia sedang mencari bentuk permainan terbaik, mulai dari teknik maupun dari mental bertanding. Mereka diharapkan bisa kembali ke penampilan terbaik seperti saat pertama kali diduetkan dan muncul di turnamen internasional," kata Eng Hian melalui informasi resmi PP PSBI, Senin (7/8).
Baca juga: Pelatih Puji Performa Ana/Tiwi di Australia Terbuka
Di turnamen terakhir yang mereka ikuti, Australia Terbuka 2023 di Sydney pada 1-6 Agustus, Apri/Fadia kandas di babak 16 besar.
Duo Indonesia dikalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard asal Thailand melalui dua gim langsung 19-21 dan 21-23. Eng Hian dengan berat hati mengakui hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan.
"Apri/Fadia dan Ana/Tiwi (Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi) belum mampu menampilkan prestasi yang membanggakan. Terbukti kedua pasangan itu sudah tersisih di babak kedua," ungkap Eng Hian.
Baca juga: Pelatih Akui Performa Fajar/Rian Menurun di Tiga Kompetisi Terakhir
Penampilan Apri/Fadia dalam enam bulan terakhir memang belum kembali seperti dulu. Keduanya belum mampu menampilkan performa terbaik.
Eng Hian melihat bahwa kapasitas bagus yang ditunjukkan oleh Apri/Fadia selama persiapan pada latihan sepertinya hilang dan tak bisa direalisasikan dalam pertandingan.
"Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30% yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," tegas Eng Hian.
Pria yang pernah meraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 itu mengatakan belum mengetahui secara pasti penyebab menurunnya performa Apri/Fadia.
"Apa penyebab mereka tidak bisa menampilkan level permainan menyamai kemampuan dan kualitas seperti dalam latihan? Tentu membutuhkan waktu untuk menjawabnya. Apa mereka kini jadi takut kalah? belum ketemu jawabannya," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved