Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS peringkat satu dunia Carlos Alcaraz ingin menebus kesalahannya saat bermain di ajang ATP Masters 1000 di Montreal, Kanada untuk kedua kalinya.
Juara Wimbledon itu memiliki awal yang buruk di Montreal pada tahun lalu setelah kalah di pertandingan pembukanya dari petenis Amerika Serikat (AS) Tommy Paul dalam debutnya di turnamen ATP negara tersebut.
Petenis Spanyol berusia 20 tahun, yang akan mempertahankan gelar AS Terbuka 2022 di New York, akhir bulan ini, memulai pemanasan turnamen Grand Slam tersebut di Toronto.
Baca juga: Gauff Juara Washington Terbuka
Alcaraz menyadari perlu mengatasi tekanan yang akan dia hadapi sebagai target utama di Montreal Masters, yang mulai berlangsung pada Senin (7/8).
"Saya ingat tahun lalu saya tidak menjalani turnamen yang bagus di Kanada. Saya datang tahun ini untuk mengubahnya," kata Alcaraz, dikutip dari AFP, Senin (7/8).
"Saya berharap bisa melangkah jauh, melakukan lebih baik dari musim lalu. Setahun kemudian, saya pikir saya telah belajar banyak dari situasi itu, bagaimana menghadapi tekanan," lanjutnya.
Baca juga: Tsitsipas Juara di Meksiko Terbuka
Selain menjadi juara Grand Slam dua kali, Alcaraz telah memenangi lima gelar lainnya dalam enam penampilan final sejak Kanada tahun lalu, termasuk gelar dari Argentina, Indian Wells, Barcelona, Madrid, dan Queen's.
"Saya telah bermain di stadion besar, pertandingan besar, berjuang untuk hal-hal besar. Saya pikir itu sangat membantu saya untuk berkembang sebagai pemain, sebagai pribadi," ujar Alcaraz.
"Setahun kemudian, saya benar-benar berbeda," imbuhnya.
Unggulan teratas itu akan menghadapi ujian pertamanya di babak kedua, menunggu pemenang dari rekan senegaranya Bernabe Zapata atau petenis AS Ben Shelton.
Alcaraz menjadi unggulan di turnamen itu di depan unggulan kedua Daniil Medvedev dan petenis nomor tiga Casper Ruud.
Petenis Spanyol itu akan berkompetisi untuk pertama kalinya musim panas ini di lapangan keras setelah kembali dari lapangan tanah liat untuk ajang beregu Piala Hopman di Nice, Prancis.
Dia harus menempatkan kemenangan Wimbledon bulan lalu dalam perspektif yang sama setelah mencapai kemenangan terbesar dalam kariernya yang masih berusia muda tersebut.
"Saya memiliki trofi Wimbledon di ruang tamu saya, jadi setiap kali saya makan siang atau makan malam bersama keluarga, saya melihatnya. Itu adalah sesuatu yang tidak ingin saya lupakan," kata Alcaraz.
"Saya hanya punya waktu seminggu untuk memikirkannya. Perlu sedikit lebih banyak karena sulit untuk dipercaya," tambahnya.
Alcaraz menyebut kemenangan Wimbledon di usia 20 tahun hanya dalam penampilan ketiganya adalah 'Sesuatu yang saya impikan ketika saya mulai bermain tenis."
"Bagi saya, itu adalah pencapaian dan saya harus meluangkan waktu untuk memikirkannya karena saya masih tidak percaya," pungkas Alcaraz. (Ant/Z-1)
Petenis Amerika Serikat (AS) peringkat tiga dunia itu tampil dominan saat menang 6-1 dan 6-0 dalam tempo 49 menit atas lawannya asal Rusia itu.
Petenis Rusia Liudmila Samsonova berhasil mengalahkan Aryna Sabalenka 7-6 (7/2), 4-6, 6-3 final WTA Montreal Masters.
Selanjutnya, Swiatek harus bisa mengalahkan Muchova untuk mempertahankan peringkat satu dunianya.
Unggulan kesembilan itu mengklaim kemenangan 6-2 dan 7-5 atas mantan petenis nomor satu dunia itu untuk maju ke babak 16 besar.
Petenis Denmark berusia 33 tahun itu mengalahkan petenis peringkat 115 dunia asal Austria Kimberly Birrell 6-2 dan 6-2 di laga pemanasan menjelang AS Terbuka.
Petenis peringkat 23 dunia asal Spanyol itu menjadi petenis nonunggulan pertama yang menjadi juara di Kanada dalam tempo dua dekade.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved