Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi, Sabtu (5/8), menyoroti kualitas permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menurun di tiga turnamen yang sudah dilalui.
Menurut Herry, ganda putra peringkat satu dunia itu tidak bisa tampil konsisten karena tersisih semakin awal dibandingkan pencapaian sebelumnya.
"Dengan hasil ini, performa Fajar/Rian yang mengikuti tiga turnamen beruntun memang menurun. Di Korea, mereka bisa maju ke final. Di Jepang, bertahan hingga semifinal. Di sini, (Australia) malah sudah tersisih di perempat final," ungkap Herry melalui informasi resmi PP PBSI.
Baca juga: Rinov/Pitha Dijegal Pasangan Tiongkok
Pelatih berjuluk Coach Naga Api itu tidak berharap banyak dari penampilan Fajar/Rian di Australia Terbuka 2023 dengan melihat konsistensi dari laga sebelumnya.
Langkah Fajar/Rian pun menemui kebuntuan di turnamen berkategori BWF Super 500 itu saat menghadapi pasangan asal Korea Selatan di Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di babak perempat final, Jumat (4/8).
Unggulan pertama tersebut kalah dari unggulan ke-8 dengan skor 16-21, 21-15, dan 14-21.
Baca juga: Wakil Indonesia Habis di Perempat Final Australia Terbuka
Berdasarkan penilaian Herry, anak-anak asuhnya tersebut masih banyak melakukan kesalahan sendiri yang seharusnya tidak dilakukan pemain papan atas.
"Momen saat mereka unggul 6-3 di gim ketiga, sebenarnya pasangan Korea sudah goyah. Lawan sudah panik. Tetapi begitu momennya hilang, lawan bisa menyusul dan makin percaya diri. Sementara Fajar/Rian jadi tertekan dan akhirnya banyak salah sendiri," ujar Herry.
Melihat kesalahan yang dibuat duo Indonesia itu, Kang/Seo segera berinisiatif mengambil peluang kepemimpinan.
"Setelah itu, pasangan Korea malah bisa berbalik dan semangat lagi. Dari sisi teknik, pembukaannya Fajar/Rian harus diakui memang kalah. Permainannya monoton. Harusnya saat di gim ketiga, variasi pembukaannya bisa lebih kreatif. Lebih kaya lagi," pungkas Herry. (Ant/Z-1)
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
KEPALA Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja mengingatkan bahwa perjuangan skuad bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024 masih belum usai.
Kini Indonesia hanya menyisakan dua wakil saja pada cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian dipastikan lolos ke partai utama Olimpiade Paris 2024 dengan status sebagai runner-up Grup C.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved