Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS Ukraina Marta Kostyuk mengaku dirinya harus mengeblok gambar mengerikan perang di negaranya saat bertanding di Wimbledon.
Petenis berusia 21 tahun itu mengalahkan unggulan kedelapan asal Yunani Maria Sakkari setelah sempat kalah di set pertama dan melaju ke putaran kedua Wimbledon untuk tahun ketiga secara beruntun.
"Saya merasa sangat berduka untuk warga Ukraina yang tengah menderita. Mereka tidak punya pilihan," ungkapnya.
Baca juga: Swiatek Melaju ke Putaran Ketiga Wimbledon
"Namun, bagi saya, ketika saya bermaslah di lapangan, memikirkan kondisi mereka sama sekali tidak membantu."
"Pasalnya, saya tahu saya tidak bisa hidup seperti mereka. Saya harus tetap membumi," lanjut Kostyuk.
Petenis peringkat 36 dunia itu merupakan salah satu petenis Ukraina yang paling vokal mengenai keberadaan petenis Rusia dan Belarus di turnamen tenis dunia.
Baca juga: Rybakina Mengaku Gugup Ditonton Federer di Putaran Pertama Wimbledon
Tahun lalu, petenis dari Rusia dan Belarus dilarang berlaga di Wimbledon sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun, mereka masih diizinkan berlaga di turnamen lain sebagai petenis netral.
Di Prancis Terbuka, Kostyuk dicemooh setelah menolak menjabat tangan petenis Belarus Aryna Sabalenka setelah kalah di putaran pertama.
Kostyuk langsung mengecam aksi para penonton di Roland Garros dan menyebut mereka seharusnya malu.
"Tindakan para penonton sangat memalukan. Saya sama sekali tidak mengerti dan saya tidak akan pernah mengerti," kata Kostyuk.
"Di sini, hal yang berbeda terjadi. Saya sangat senang dukungan yang diberikan kepada saya," imbuhnya.
Kostyuk terancam tersingkir di putaran pertama Wimbledon. Dia kalah telak di set pertama dalam tempo 25 menit sebelum bangkit dan menang 0-6, 7-5, dan 6-2.
Di putaran kedua Wimbledon, Kostyuk akan berhadapan dengan petenis Spanyol Paula Badosa, yang mengalahkan Alison Riske-Amritraj 6-3 dan 6-3. (AFP/Z-1)
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Petenis Ceko Barbora Krejcikova mmengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon,
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Novak Djokovic akan menghadapi Carlos Alcaraz di final Wimbledon, mengulangi pertemuan final tahun lalu. Djokovic mengalahkan Lorenzo Musetti dalam tiga set langsung di semifinal.
Carlos Alcaraz bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Daniil Medvedev dan mencapai final Wimbledon, di mana ia akan menghadapi Novak Djokovic.
Laga antara Jasmine Paolini dan Donna Vekic berlangsung selama 2 jam dan 51 menit, memecahkan rekor sebagai laga tunggal putri paling lama di babak semifinal Wimbledon.
Elena Rybakina mengalahkan Marta Kostyuk dengan skor 6-2 dan 6-2 dalam waktu 1 jam sembilan menit, mengakhiri laju performa terbaik lawannya yang berusia 21 tahun itu di turnamen tersebut.
PETENIS nomor satu dunia Iga Swiatek mengalahkan Marta Kostyuk 6-2, 6-1 untuk mencapai final ATP-WTA Indian Wells Masters.
Selanjutnya dia kan menghadapi pemenang antara juara AS Terbuka Coco Gauff atau Maria Sakkari dari Yunani di final hari Minggu.
Juara Grand Slam empat kali, yang merupakan juara Indian Wells Masters 2022, hanya butuh 69 menit untuk mengalahkan lawannya yang berperingkat 32 dunia.
Dia menang walkover menghadapi Caroline Wozniacki, yang mundur pada set kedua karena mengalami cedera kaki,
Kostyuk tampil dominan di set pertama untuk meraih kemenangan hanya dalam tempo 22 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved