Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUA pebalap tim Ducati Lenovo Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini optimistis untuk menghadapi MotoGP Belanda, akhir pekan ini, menyusul pencapaian baik tim selama 12 putaran ajang balap itu musim ini.
Setelah balapan berturut-turut di Italia dan Jerman, Bagnaia dan Bastianini bersiap untuk balapan di Sirkuit Assen, yang akan menjadi Grand Prix MotoGP terakhir sebelum jeda musim panas yang berlangsung hingga minggu pertama bulan Agustus.
"Ini adalah balapan terakhir sebelum jeda musim panas yang panjang. Oleh karena itu, sebelum memulai bagian kedua dan paling menantang musim ini, penting untuk mengkonsolidasikan posisi kami di klasemen," kata Bagnaia, dikutip dari laman resmi tim Ducati Corse, Kamis (22/6).
Baca juga : Duet Pembalap Monster Energy Yamaha Harapkan Peningkatkan di GP Belanda
Pebalap yang akrab disapa Pecco itu menambahkan, ia dan tim mengincar hasil yang solid di sirkuit yang dijuluki "Cathedral of Speed" tersebut. Tahun lalu, Pecco menjuarai GP Belanda dan mencetak rekor lap sepanjang masa saat ini dengan waktu 1 menit 31,504 detik.
Pebalap Italia itu juga berharap untuk mencoba memperpanjang keunggulan di Belanda, dengan ia kini masih berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 16 poin atas Jorge Martin (Pramac Racing) di peringkat kedua.
Baca juga : Stefan Bradl Gantikan Rins di MotoGP Belanda
"Kami meraih kemenangan fantastis tahun lalu di Assen, dan kami akan mencoba melakukannya lagi tahun ini. Saya mengekspektasikan balapan yang lebih ketat dan banyak lawan siap bertarung untuk posisi pertama," imbuhnya.
Di sisi lain, Bastianini pun mengincar posisi puncak di Assen. Pembalap asal Rimini itu mendapat umpan balik positif di Jerman, di mana ia mengikuti balapan keduanya tahun ini setelah kembali dari cedera.
Di GP terakhir di Sachsering, Bastianini finis di urutan ke-10 pada balapan Sprint dan finis P8 pada hari balapan utama.
"Saya mulai mengenal motor saya dan memulihkan kekuatan saya. Kita akan lihat bagaimana kelanjutannya akhir pekan ini, tapi saya harap saya bisa lebih dekat dengan para pebalap di barisan depan," kata Bastianini. (Ant/Z-4)
Podium bagi Bastianini dalam dua putaran terakhir berarti ia hanya terpaut enam poin di belakang pebalap Gresini, yang akan mengambil alih tempatnya di pabrikan Ducati pada tahun 2025.
Nasib masa depannya yang sudah mendapatkan tim anyar membuat Enea Bastianini sangat bersemangat menyambut jalannya musim baru MotoGP dengan livery oranye.
KTM telah melengkapi jajaran pembalapnya untuk MotoGP 2025 dengan mengumumkan perekrutan Maverick Vinales dari Aprilia dan Enea Bastianini dari Ducati untuk membentuk tim Tech3.
Podium di GP Italia merupakan podium ketiga Enea Bastianini musim ini setelah sebelumnya ia naik podium di Algarve, Portugal dan Sirkuit Amerika, Amerika Serikat (AS).
Francesco Bagnaia dan rekan satu timnya Enea Bastianini akan turun ke trek mulai sesi warm-up dengan livery yang terinspirasi warna seragam timnas Italia
Bagnaia ingin menjadikan GP Catalunya sebagai momentum pembuktian dirinya.
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
GP perdana di Buddh dihadiri oleh lebih dari 100 ribu penggemar untuk melihat sejarah baru di negara tersebut pada tahun lalu.
Quartararo, seandainya dia pergi ke Aprilia, akan membiarkan peluang terbuka bagi Jorge Martin untuk berpotensi menjadi pebalap pabrikan Yamaha.
Sejak 2023, Joan Mir telah berkompetisi di kelas MotoGP bersama Tim Repsol Honda dan telah meraih total 12 kemenangan Grand Prix dan 33 podium.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved