Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STEFANOS Tsitsipas berniat menghentikan kebiasannya tidur siang setelah mengaku bak berjalan sambil tidur usai tersingkir dari Prancis Terbuka akibat kekalahannya dari Carlos Alcaras di babak perempat final, Selasa (6/6)..
Petenis nomor lima dunia asal Yunani itu kalah 2-6, 1-6, dan 6-7 (5/7) dari unggulan teratas Alcaraz di babak delapan besar Roland Garros.
"Satu hal yang akan saya coba hindari di masa depan adalah minum pil melatonin dan tidur siang sebelum pertandingan karena tampaknya tidak berhasil," kata Tsitsipas tentang rutinitas prapertandingannya, seperti disiarkan AFP, Rabu (7/6).
Baca juga : Melaju ke Semifinal Prancis Terbuka, Alcaraz Bertemu Djokovic
Melatonin dalam bentuk tablet sering digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
Tsitsipas, runner-up Prancis Terbuka 2021 usai kalah dari Novak Djokovic, baru bangkit di gim kedelapan set ketiga.
Dia menyelamatkan dua match point dan kemudian satu lagi pada gim ke-10 saat dia mengejar ketertinggalan 2-5 menjadi 5-5 sebelum Alcaraz menghajar melalui tiebreak.
Baca juga : Djokovic dan Alcaraz Lolos ke 16 Besar Prancis Terbuka
Kemenangan Alcaras tersebut merupakan kemenangan kelima petenis Spanyol berusia 20 tahun itu dari lima pertemuan dengan Tsitsipas.
"Jadwalnya agak sulit beberapa hari terakhir. Saya menjalani beberapa sesi larut malam. Tidak terlalu larut, tetapi cukup untuk merusak jadwal tidur saya," ujar Tsitsipas.
Dia mengingat kekalahan 1-6 dan 2-6 dari Djokovic di Paris Masters pada 2019 ketika pertandingan dimainkan dengan cara yang sama setelah dia mencoba untuk tidur.
Baca juga : Carlos Alcaras Melaju ke Babak ketiga Prancis Terbuka
"Saya merasa melatonin sangat menyukai 1 dan 2," kata Tsitsipas, mengacu pada hasil pertandingan set satu dan dua.
"Itu tidak terlalu menyenangkan di dua set pertama. Saya merasa benar-benar tidak nyaman, seperti tidur. Saya hanya berharap itu tidak pernah terjadi lagi. Itu menyebalkan," lanjutnya.
Meski kalah, Tsitsipas memuji Alcaraz, yang akan menghadapi juara Grand Slam 22 kali Djokovic di semifinal Prancis Terbuka, Jumat (9/6).
Baca juga : Menang Straight Set di Putaran Pertama Prancis Terbuka, Alcaraz Merasa tidak Terkalahkan
Namun, petenis Yunani berusia 24 tahun itu mengatakan merasa tidak mungkin memilih pemenang.
"Yang satu punya pengalaman, yang lainnya punya kaki dan gerakan seperti Speedy Gonzalez," ujar Tsitsipas.
"Yang satu bisa memukul dengan baik, sangat baik, dan yang lain lebih suka kontrol atas hal lain, mungkin kontrol dan presisi, untuk memberikan tekanan dan hanya membuat lawan bergerak sebanyak mungkin," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Carlos Alcaraz berencana membuat tato monumen kenamaan itu sebagai pengingat dirinya berhasil menjadi juara di turnamen yang disukainya sejak kecil itu.
Alcaraz menciptakan sejarah menjadi juara di ajang grand slam Prancis Terbuka 2024
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Hari ini, pemain peringkat 3 dunia itu memiliki kesempatan untuk menambahkan namanya ke daftar kehormatan itu ketika ia bertemu unggulan keempat Alexander Zverev di final.
Iga Swiatek memenangkan gelar French Open keempatnya setelah mengalahkan Jasmine Paolini dari Italia dengan skor 6-2, 6-1 di final pada 8 Juni.
Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz mengalahkan Tallon Griekspoor dan Wesley Koolhof, pada pertandingan babak kedua Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan 6-4, 6-7 (2/7), dan 10-2.
Rafael Nadal masih mengalami cedera paha jelang Olimpiade Paris 2024. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah dia akan tetap berlaga di pesta olahraga multicabang tersebut.
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz tak sabar untuk berpasangan dengan rekan senegaranya sekaligus idolanya, Rafael Nadal, di Olimpiade Paris 2024.
Juara Grand Slam 22 kali itu tidak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Rafael Nadal/Carlos Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.
Dengan kemenangannya dalam tempo 2 jam 27 menit, Carlos Alcaraz menjadi orang kedua di Era Open yang memenangi empat final Grand Slam pertamanya.
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved