Bukan karena Putin, Judoka Rusia Boleh Tampil di Olimpiade

FEDERASI Judo Internasional (IJF) tetap akan memperkenankan tim judo Rusia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, seperti diungkapkan petinggi federasi pada Selasa (16/7).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyerahkan kepada badan dunia cabang olahraga (cabor) masing-masing untuk memutuskan apakah tim Rusia bisa tampil di Rio setelah Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengatakan adanya program doping dalam olahraga Rusia yang disponsori negara.

Judo bergabung dengan cabor tenis yang telah memutuskan untuk mengizinkan atlet Rusia untuk berpartisipasi. Sedangkan cabang renang dan kano sejauh ini mengatakan Rusia akan tetap dilarang.

Keputusan judo itu sepertinya menghormati keberadaan Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga sebagai Presiden Kehormatan IJF. Putin ialah pemegang sabuk hitam judo dan sering tampil di televisi saat berlatih olahraga itu.

Selain peran kehormatan Putin di federasi, salah satu teman terdekatnya juga duduk di komite eksekutif. Namun demikian, Presiden IJF Marius Vizer membantahnya. Ia menegaskan bahwa dua sosok itu tidak memainkan peran apa pun dalam keputusan organisasi.

Ditanya dalam sebuah wawancara per telepon tentang 11 judoka Rusia--tujuh atlet putra dan empat putri--yang lolos kualifikasi untuk Olimpiade, Vizer mengatakan: "Mereka akan pergi ke Rio. Semua atlet yang telah diuji sejak

September tahun lalu hingga akhir Mei, pada banyak kesempatan, di banyak ajang judo internasional, tidak hanya di Rusia tapi juga di luar negeri Rusia," kata Vizer.

"Tidak ada hukuman, tidak ada bukti negatif, kita tidak mempertimbangkan analisis atau pengujian yang dilakukan di Rusia, karena bagi kami itu tidak relevan." (OL-5)