Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEBULU tangkis spesialis ganda putri Apriyani Rahayu mengatakan masalah bahu kanan yang membuat langkahnya terhenti di semifinal BWF World Tour Super 300 Swiss Terbuka 2023 bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti sudah terasa sejak putaran pertama.
"Sebenarnya cedera ini timbul dan hilang. Terasa tapi terus hilang. Saya seperti tidak merasa sakit, tetapi kemudian sakit lagi. Pada saat bermain pertama di Swiss, mulai terasa lagi," kata Apriyani dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (26/3).
Apriyani/Fadia mengawali kiprah di Swiss Terbuka 2023 di St Jakobshalle, Basel, Rabu (22/3) dengan mengalahkan wakil India Treesa Jolly/Gayatri Gopichand dengan skor 21-14 dan 21-14.
Baca juga: Apriyani/Fadia Mundur di Semifinal Swiss Terbuka 2023
Satu hari kemudian, di putaran kedua, unggulan kedua di Swiss Terbuka 2023 itu mengalahkan ganda putri Thailand Supissara Pawsampran/Puttita Supajirakul dengan skor 21-17 dan 21-13.
"Saat lawan Thailand, (cedera bahu) sudah mulai terasa lagi," ujar Apriyani.
Lalu, pada perempat final, Jumat (24/3), Apriyani/Fadia berhasil melewati hadangan pasangan Tiongkok Li Yijing/Luo Xumin dengan 22-20 dan 21-16.
Baca juga: Apri/Siti Pastikan Tempat di Semifinal Swiss Terbuka 2023
Di semifinal, mereka akhirnya menyerah karena Apriyani tidak kuasa menahan sakit pada bahu kanan saat melawan pasangan asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang berakhir dengan skor 17-21 dan 10-16.
"Kemarin malam, bahu saya seperti ngilu sekali. Saya hari ini (semifinal) tetap memaksakan main dengan menahan rasa sakit saja," kata Apriyani.
Apriyani tidak ingin memaksakan dan lebih memilih mundur di babak empat besar Swiss Terbuka 2023 demi melanjutkan karier ke depan.
Dia juga telah lebih dulu berdiskusi dengan pelatih dan Fadia sebelum akhirnya mengambil keputusan tersebut.
"Cedera bahu kanan ini pasti sangat mengganggu. Kalau tidak mengganggu pasti saya tidak akan retired. Namanya atlet pasti ada namanya cedera. Saya hanya berpikiran untuk ke depan. Daripada maksa tapi malah makin berat cederanya," kata Apriyani.
"Saya juga sudah diskusi dengan Fadia dan pelatih. Jadi saya lebih baik mundur agar cederanya tidak makin parah. Minta doanya saja supaya saya bisa balik main lagi," lanjutnya.
Dengan keputusan Apriyani/Fadia, Indonesia pada sektor ganda putri dipastikan pulang tanpa gelar. Tahun lalu, pasangan ini juga absen di Swiss Terbuka 2022. (Ant/Z-1)
GANDA putri Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto mengakhiri turnamen Swiss Terbuka 2024 dengan gelar juara.
GREGORIA Mariska Tunjung gagal menjadi juara di nomor tunggal putri Swiss Open 2024 setelah melakoni permainan tiga gim di babak final.
PASANGAN Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto berhasil menjuarai Swiss Open 2024 setelah mengalahkan pasangan Taiwan, Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-8
PASANGAN Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto mengakhiri turnamen Swiss Terbuka 2024 sebagai juara di nomor ganda putri setelah mengalahkan pasangan Taiwan.
GANDA putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri gagal menjadi juara dan harus puas sebagai runner-up Swiss Open 2024.
Gregoria berhasil mengalahkan lawannya asal Jepang dalam permainan dua gim dengan skor 21-15 dan 21-17.
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved