Judo Jaring Bibit Baru Berbakat

PENGURUS Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) kini fokus melakukan pembinaan atlet usia muda. Fokus itu dilakukan seusai kegagalan seluruh pejudo Indonesia untuk merebut tiket Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, melalui jalur kualifikasi.

''Dengan adanya regenerasi, prestasi Judo akan terus meningkat. Tuntutan peningkatan prestasi membuat judoka muda harus dibina dari sekarang,'' ujar Ketua Umum PB PJSI, Mulyono, di Jakarta, kemarin.

PB PJSI sebelumnya mengirimkan empat judoka Indonesia ke Korea Selatan untuk berlatih dan mempersiapkan diri merebut tiket Olimpiade 2016. Mereka ialah Horas Manurung, Mochammad Syaiful Raharjo, Gerard Christopher George, dan Ni Kadek Anny Pandini. Mereka juga merupakan peraih medali emas SEA Games 2015 Singapura.

Namun, keempatnya gagal meraih tiket Olimpiade karena gagal mencapai rang­king kualifikasi baik di tingkat internasional maupun kontinental.

Pada Olimpiade 2012 di London, Inggris, judo Indonesia diwakili oleh Putu Wiradamungga di kelas -81 kg yang tampil di Olimpiade dengan fasilitas wild card dari Federasi Judo Internasional (IJF).

IJF hingga saat ini belum menentukan negara yang mendapatkan jatah wild card untuk tampil di Olimpiade 2016. Kuota melalui wild card baru akan diumumkan pada pertengahan bulan ini atau mendekati pendaftaran nama atlet (entry by name) Olimpiade 2016.

Untuk merekrut judoka muda berbakat, Mulyono meminta pengurus provinsi PJSI lebih aktif melakukan pemetaan dan rekrutmen judoka di daerah mereka.

Bila memenuhi kriteria sebagai judoka nasional, judoka muda tersebut akan diikutkan pada program pemusatan latihan nasional jangka panjang.

''Setelah nanti evaluasi kegagalan di Olimpiade, akan ketahuan letak salahnya di mana,'' ujar dia.

Dari evaluasi nanti bisa diketahui jenis kesalahannya, dari pola latihan atau soal jam terbang mengikuti turnamen. Hasil evaluasi itu yang akan dijalani atlet muda yang dipersiapkan untuk ajang internasional beberapa tahun ke depan, (Gnr/R-3)