Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATLET panjat tebing Indonesia Raviandi Ramadhan melakoni debut mengesankan di gelaran IFSC Climbing World Cup Jakarta 2022, yang secara resmi berakhir di Lot 16-17 SCBD, Jakarta, Senin (26/9) malam.
Dalam penampilan perdananya di pentas internasional, atlet 19 tahun itu menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang mampu melaju hingga final nomor lead.
Pencapaian itu pun sekaligus menjadi yang pertama bagi atlet panjat tebing Indonesia dalam gelaran Piala Dunia.
Baca juga: Pascacedera Panjang, Aspar Sukses Comeback di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing
Di final, Raviandi mengaku gugup. Hingga akhirnya dia harus mengakhiri penampilannya di posisi kedelapan dengan skor 22+.
"Ini adalah penampilan pertama saya di ajang internasional, jadi sedikit gugup. Tapi, saya puas karena bisa melangkah hingga sejauh ini. Semoga tren bagus ini berlanjut untuk panjat tebing Indonesia," ujar Raviandi seusai lomba.
Raviandi, yang saat ini masih berstatus atlet nonpelatnas, berharap terus mendapat kesempatan lebih banyak untuk bersaing di pentas internasional.
"Selanjutnya, ada dua ajang besar IFSC di Korea dan Jepang. Tapi, saya tidak tahu ikut atau tidak. Karena saya bukan bagian dari pelatnas," ungkap Raviandi.
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengatakan Indonesia memiliki banyak atlet muda potensial, termasuk Raviandi bersama saudara kembarnya Ravianto Ramadhan.
"Atlet kita di nomor lead mencapai final setelah penantian panjang sekali. Sudah 30 tahun. Kita tidak punya target apa-apa. Momen ini mengharukan sekali," kata Yenny.
Yenny pun menjamin Raviandi masuk pelatnas.
"Saya akan bicara juga dengan Kemenpora agar dia juga dimasukkan pelatnas," tegas Yenny.
"Lead di luar ekspektasi, kita punya si kembar yang meraih hasil luar biasa. Indonesia punya potensi untuk nomor lead. Awalnya hanya menargetkan Musauwir untuk naik peringkat," akunya.
Selanjutnya, FPTI akan mengirim atlet lead untuk berlatih di Eropa untuk menimba pengalaman.
Adapun di ajang IFSC Climbing World Cup Jakarta 2022, medali emas nomor lead putra diraih atlet Jepang Ao Yurikusa yang di final meraih 29 poin. Posisi kedua juga direbut atlet asal 'Negeri Sakura' Masahiro Higuchi dengan 28 poin. Posisi ketiga atlet Jerman Sebastian Halenke yang meraih poin sama.
Adapun gelar untuk lead putri menjadi milik atlet Slovakia Janja Garnbret yang di final sukses meraih poin top. Kemudian Chaenyun Seo asal Korea dengan 40 poin dan posisi ketiga Mia Krampl asal Slovakia denga 35+. (Ant/OL-1)
Di babak perebutan peringkat ketiga, Katibin tampil dominan dengan mengunci medali perunggu setelah mencatatkan waktu 5,07 detik, unggul atas atlet Italia, Ludovico Fossali.
PEMANJAT lead (lead climber) asal Indonesia, Ravianto Ramadhan membuat sejarah di World Cup Briançon, Prancis.
Jakarta akan menjadi lokasi penyelenggaraan seri ketiga Kejuaraan Dunia 2023, yang bakal digelar pada 6-7 Mei.
"Saya pastikan (Indonesia) masuk dalam kalender 2023 tapi hanya mempertandingkan nomor lead. Lokasinya kami belum tahu,"
"Jadi menurut IFSC, ini adalah salah satu kejuaraan yang paling sukses. Buat mereka, Kejuaraan Dunia seri Jakarta akan menjadi standard penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Internasional."
Tidak hanya atletnya, Indonesia bahkan menempati peringkat teratas klasemen umum ranking negara untuk kategori speed Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved