Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ducati Francesco Bagnaia mengaku terlalu ambisius ketika mendapat peluang menyalip Fabio Quartararo di GP Jepang, Minggu (25/9), sehingga ia terjatuh di lap terakhir.
Bagnaia mencuri P9 dari Enea Bastianini setelah Tikungan 13 di lap ke-20, yang memberinya jarak serang ke Quartararo.
Jarak ketiga pembalap sangat ketat, tapi Bagnaia melakukan perhitungan yang salah saat berupaya menyalip Quartararo di Tikungan 3, ban depannya tidak dapat didorong lagi sehingga ia tergelincir di lintasan.
Baca juga: Marc Marquez Bahagia Bisa Membalap Tanpa Rasa Sakit
Quartararo finis P8 untuk membawa pulang delapan poin berharga, sedangkan Bagnaia, yang bertepuk tangan sarkastik untuk dirinya sendiri akibat kesalahan itu, gagal memangkas defisit poin dari sang pembalap Yamaha, yang kini unggul 18 poin di puncak klasemen.
"Pertama, saya ingin berterima kasih kepada tim saya karena kesalahan saya terlalu besar," kata Bagnaia dikutip laman resmi MotoGP.
"Saya tidak melakukan manuver yang baik, dan untungnya saya tidak menabrak Fabio dan dia aman, dia menyelesaikan balapan. Saya terlalu ambisius," aku pembalap Italia itu.
Bagnaia, yang mengawali lomba dari P12 menyusul performa jeblok Ducati di sesi kualifikasi basah, merasa percaya diri dengan performa pengereman motornya, tapi ia kewalahan soal akselerasi di balapan.
"Saya tertinggal dari motor-motor lain. Tapi saya harus memikirkan kesalahan saya ini dan apa yang harus dilakukan untuk balapan-balapan selanjutnya," ujar Bagnaia.
"Saya merasa aneh dengan motor saya selama balapan, padahal pagi ini di pemanasan berjalan baik. Pada siang harinya, saya sangat kewalahan."
"Untungnya, Fabio hanya dapat delapan poin dan kami tidak kehilangan banyak poin," lanjutnya.
Pembalap Aprilia Aleix Espargaro juga finis di luar zona poin setelah mengalami kendala teknis dengan motornya di awal lomba, sehingga ia harus kembali ke garasi untuk berganti ke motor cadangan.
Espargaro tertinggal hanya tujuh poin dari Bagnaia dengan empat balapan tersisa.
Di saat tidak ada selebrasi untuk Bagnaia, rekan satu timnya, Jack Miller merayakan kemenangan keempat dalam kariernya di MotoGP berkat penampilan dominan di Motegi.
Pembalap Australia itu finis 3,409 detik di depan Brad Binder, yang tampil sensasional untuk KTM.
Pembalap tim Pramac Jorge Martin tidak dapat bertahan dari gempuran Binder karena keausan ban di pengujung lomba dan harus puas finis P3.
Marc Marquez juga mampu kompetitif, meski dengan kondisi lengan kanan yang belum sepenuhnya pulih dari cedera, finis P4 setelah menjalani balapan dari posisi pole.
Sirkus MotoGP akan dilanjutkan ke Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, pekan depan, yang menjadi balapan terakhir dari rangkaian triple header sejak Aragon. (Ant/OL-1)
Tim Red Bull tampil dominan di GP Jepang usai dua pembalap mereka mengambil dua podium. Max Verstappen finis di urutan pertama disusul Perez, yang menempati posisi kedua.
Verstappen kembali ke penampilan terbaiknya setelah mengalami masalah rem di Melbourne.
JUARA dunia Formula 1 (F1) tiga kali berturut-turut, Max Verstappen, meraih pole position untuk Grand Prix Jepang, di depan rekan setimnya di Red Bull, Sergio Perez.
Sainz masih belum mendapatkan kepastian terkait masa depannya di kelas balap mobil premier itu.
Vertappen, yang gagal finis di balapan Formula 1 sebelumnya, GP Australia, melahap Sirkuit Suzuka dalam tempo 1 menit dan 29,563 detik, lebih cepat 0,269 detik dari Perez.
Pada sesi latihan bebas pertama, Verstappen dengan catatan waktu lap terbaik 1 menit 30,056 detik memimpin di depan rekan satu timnya Sergio Perez dan pembalap Ferrari Carlos Sainz.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved