Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARI kedua gelaran pertandingan ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022, Indonesia berhasil menambah kepingan medali emas melalui cabang olahraga para atletik.
Berkat ikatan yang kuat bersama pendampingnya, Ni Made Arianti yang turun di nomor 100 meter putri T12 (kerusakan penglihatan) sukses meraih emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 13,7 detik pada perlombaan di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8).
"Sebenarnya deg-degan saat akan tampil. Karena saya tidak dalam kondisi terbaik, kaki belum fit dan ini kali pertama lari di kelas ini pakai guide dan ternyata bisa," ujar Arianti bahagia.
Perasaan senang tidak bisa disembunyikan oleh Arianti. Sejak menginjakan garis finis, dirinya berlonjak gembira, langsung memeluk pemandunya. Keduanya langsung menyematkan Bendera Merah Putih di punggungnya untuk di foto media. Senyum lebar tidak lepas dari wajah Arianti.
Dengan napas yang masih terengah-engah, Arianti mengaku bahagia. Meski sebelum bertanding dirinya sempat gelisah dan tidak dalam kondisi terbaik karena punggung kaki kirinya sempat sobek saat pralomba.
Bagi Arianti, peran Bayu untuknya sangat besar. Karena saat turun di kelas berbeda tanpa pendamping, dia mengaku belum bisa mencatatkan hasil maksimal. Sementara bersama pendamping, justru bisa menghasilkan emas.
Baca juga: Jaga Asa Juara, Tim Voli Duduk Putri Indonesia Kalahkan Kamboja
"Saya sama Mas Bayu kebetulan memiliki kebiasaan yang sama. Jadi di luar lapangan bisa asik komunikasinya. Apalagi dia memberikan perhatian yang bagus, jadi kalau butuh apa-apa selalu dibantu dan dia juga membantu saya dalam latihan teknik. Dia membimbing saya. Seperti saat kaki saya sakit, dia menyemangati saya bahwa mereka pasti bisa," ungkap Arianti.
Nomor T12 ini merupakan kategori baru bagi Arianti. Sebelumnya, ia turun di klasifikasi berbeda. Namun, karena turun di kelas ini, maka Arianti yang memiliki kerusakan penglihatan mendapatkan pendamping, yakni Bayu Aji Laksono.
Dua bulan dia mempersiapkan diri bersama Bayu untuk bisa mendapatkan hasil maksimal di nomor ini. Berlatih di kelas baru memang tidak mudah, untuk itu, Bayu berinisiatif untuk lebih memperhatikan Arianti selama dua bulan mereka berlatih pagi dan sore.
Karena diperhatikan, Arianti pun mau menurut apa yang dikatakan Bayu sebagai pemandunya. Terutama dalam hal teknis berlari, hingga mereka pun bisa mendapatkan ikatan yang kuat pada saat perlombaan.
Mendapatkan emas di nomor 100 meter, Arianti pun semakin termotivasi untuk bisa meraih hasil maksimal di dua nomor lainnya yang akan diikuti, yakni 200 meter dan 400 meter T12. Meskipun, di nomor-nomor menengah kelasnya akan digabung dengan kelas T13 sehingga persaingan akan lebih ketat.
"Karena digabung nanti kelasnya, bisa dengan kelasnya Putri Aulia (T13) atau dengan kelas lainnya dengan klasifikasi serupa. Karena ini bukan spesialis kelasnya, dan secara persaingan lawan juga lebih berat," kata Bayu menambahkan. (RO/OL-16)
Medali emas di nomor 100 m T37 putra menjadi emas ketiga Yogo sepanjang perhelatan Asian Para Games 2022.
Saptoyogo merebut medali emas di nomor lari 400 meter T37 putra setelah berpacu dengan lawan serta memaksimalkan kecepatannya meskipun kakinya tidak dalam kondisi prima.
Suparni pun mengakui keunggulan dari kekuatan baru Jepang Reina Hori, yang berhasil meraih medali emas pada Asian Para Games edisi keempat tersebut.
Turun dalam perlombaan lari 100 meter T37, Saptoyogo finis kedua dengan catatan waktu 11,27 detik. Yogo hanya kalah dari pelari Brasil, Ricardo Gomes
"Indonesia berhasil meloloskan atlet kedua ke Paralimpiade Paris 2024 yakni Saptoyogo, yang meraih medali perak di Paris 2023 Para Athletics World Championships."
DUA hari setelah pembukaan Asean Para Games 2023 Kamboja kontingen Indonesia sudah mencapai 60 medali emas.
Tiongkok jadi negara pertama peraih medali emas di Olimpiade Paris 2024
Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 akan bergulir Sabtu (27/7) dini hari WIB. Meski begitu sejumlah cabang hraga (cabor) sudah mulai dipertandingkan sejak sebelum pembukaan.
Salah satu anggota delegasi Olimpiade Inggris Raya yang paling berprestasi, Charlotte Dujardin, telah mengundurkan diri dari Olimpiade Paris 2024
Awalnya, Rio Waida dan keluarganya tinggal di Jepang. Kemudian saat Rio berumur lima tahun, ia dan keluarganya pindah ke Indonesia.
Zohri finis dengan catatan waktu 10,19 detik, lebih cepat dari pelari Malaysia Muhammad Azeem Mohd Fahmi dengan waktu 10,37 detik.
Tim nasional para-angkat berat Indonesia meraih kesuksesan dengan enam medali dalam Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Thailand.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved