Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CHARLES Leclerc meratapi kesalahan strategi di balapan di GP Hongaria, Minggu (31/7), sehingga Ferrari disebut seakan-akan telah menyerahkan dua gelar juara dunia ke Red Bull begitu saja.
Pembalap Red Bull Max Verstappen meraih kemenangan kedelapan dalam 13 balapan musim ini untuk melesat unggul 80 poin dari Leclerc sebagai pemuncak klasemen. Padahal Verstappen start dari P10 dan mengalami spin 360 derajat ketika balapan.
Ferrari mendapati Carlos Sainz start dari baris terdepan dan Leclerc dari P3, keduanya mengawali balapan dengan ban medium, tapi mereka gagal naik podium.
Baca juga: Juara GP Hungaria, Verstappen Mantap Pimpin Klasemen
"Semuanya bisa dikendalikan dan untuk suatu alasan, saya tidak tahu apa yang kami lakukan dengan (memasang) ban hard," keluh Leclerc soal pitstop kedua untuk ban berpita putih, kompon ban yang dijauhi Red Bull dan dua pembalap Mercedes, yang finis podium hari itu.
Sudah ada peringatan bahwa opsi ban hard tidak bekerja setelah para pebalap Alpine kewalahan menggunakannya.
Leclerc kemudian harus pit lagi untuk ganti ban soft. Strategi tiga pitstop itu membuat posisi Leclerc melorot, dari berpeluang menang, ke P6.
"Saya mengatakan lewat radio bahwa saya sangat nyaman dengan medium dan saya ingin melaju selama mungkin dengan ban itu karena terasa baik. Saya tidak tahu kenapa kami mengambil keputusan yang berbeda," kata pembalap Monako itu.
"Saya memiliki kecepatan, saya sangat senang. Satu-satunya hal adalah jelas setiap orang akan ingat bagian terakhir balapan ini di mana bencana menimpa saya, khususnya ban hard. Itulah di mana saya pada dasarnya kalah dalam balapan ini."
"Saya kehilangan 20 detik di pit, mungkin enam detik lagi di lima lap menggunakan hard karena saya tidak bisa melaju dengan baik menggunakan ban itu," imbuhnya.
Bos Ferrari Mattia Binotto mengatakan opsi ban hard tidak bekerja sesuai yang diperkirakan karena mobil tidak bekerja seperti yang diharapkan.
Bos tim Red Bull Christian Horner ditanya apakah kesalahan Ferrari itu membuka jalan yang mudah bagi timnya.
"Saya hanya bisa fokus kepada penampilan kami,' kata Horner menjawab secara diplomatis, mengetahui pertanyaan itu disiarkan langsung.
"Kami melakukan tugas dengan sangat baik hari ini. Kami mengganti strategi kami di grid," tambahnya.
Kedua pembalap Red Bull tidak jadi start menggunakan ban hard dan mengawali balapan dengan soft kemudian medium.
"Segera setelah kami melihat Charles menggunakan ban hard, kami mengira OK kami punya kesempatan sekarang," tambah dia.
Verstappen juga ditanya apakah dia merasa terbantu dengan kesalahan lawannya itu.
"Saya tidak bisa bilang mereka membantu saya karena pada akhirnya Anda sendiri harus tampil baik dan sebagai tim," tegas Verstappen. (Ant/OL-1)
Max Verstappen blak-blakan menyuarakan pendapatnya tentang strategi yang dipilih tim, performa mobilnya, dan cara mengemudi para pesaingnya sepanjang GP Hongaria.
Pembalap asal Inggris Lando Norris mengaku bahagia dengan penampilan timnya McLaren merajai Grand Prix Formula 1 Hongaria di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Minggu (21/7).
Max Verstappen kecewa dengan meraih posisis kelima (P5) dalam GP Hongaria di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Minggu (21/7).
Max Verstappen menunjukkan rasa frustrasinya setelah kualifikasi Grand Prix Hongaria, di mana ia finis di posisi ketiga di belakang pembalap McLaren Lando Norris dan Oscar Piastri.
Mercedes dan Lewis Hamilton telah menikmati kesuksesan besar, dengan juara dunia tujuh kali itu telah mengklaim enam gelarnya bersama tim Formula 1 itu.
Carlos Sainz membukukan catatan waktu tercepat di FP 1 sebelum finis ketiga di FP 2 sementara Max Verstappen finis kedua di dua sesi latihan bebas itu.
Tim Williams, Senin (29/7), mengumumkan bahwa Carlos Sainz, yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Ferrari, akan bergabung dengan mereka mulai musim 2025.
Audi mengumumkan Mattia Binotto akan bergabung dengan tim sebagai kepala operasi dan kepala teknis mulai 1 Agustus untuk memandu hingga debut mereka pada 2026.
Carlos Sainz, yang akan meninggalkan Ferrari, telah dikaitkan dengan beberapa tim, dengan dua tim paling konsisten dirumorkan adalah Alpine dan Williams.
Ferrari memilih untuk kembali ke lantai sebelumnya yang telah diperkenalkan di GP Emilia Romagna.
Kerja sama ini pun menandai Haas akan terus didukung oleh tim pabrikan Italia untuk memasuki era regulasi mesin olahraga balap mobil ini yang akan diaplikasikan pada waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved