Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TADEJ Pogacar menjadi kampiun di etape ke-17 Tour de France tetapi Jonas Vingegaard, yang selangkah lagi menjuarai balapan sepeda bergengsi dunia itu, finis di belakang sang juara bertahan untuk mempertahankan jersey kuning yang menjadi lambang pemimpin klasemen keseluruhan.
Akselerasi Pogacar di puncak pendakian terakhir sepanjang 8 km dengan ketinggian 7,8% membuatnya meraih sukses di etape ketiga Tour de France tahun ini, yang memberinya bonus waktu 10 detik.
Namun, Vingegaard memperoleh bonus waktu enam detik untuk finis urutan kedua sehingga dia masih memimpin di atas pembalap Slovenia itu dalam selisih waktu dua menit 18 detik.
Baca juga: Pogacar Belum Menyerah di Sisa Etape Tour de France
Bekal ini membuat Vingegaard nyaman dalam memasuki etape pegunungan terakhir, Kamis (21/7), yang menempuh trek Pyrenean yang melelahkan sampai Hautacam.
Geraint Thomas, yang merupakan juara edisi 2018, finis di urutan keempat di belakang rekan setim Pogacar di tim Emirates, Brandon McNulty. Finis ini menguatkan cengkeraman Thomas di posisi ketiga klasemen keseluruhan.
Thomas, yang melewati garis finis dalam selisih waktu 2 menit 7 detik di belakang Pogacar, tertinggal 4 menit 56 detik dari Vingegaard dalam klasemen keseluruhan.
Etape Kamis merupakan kesempatan lain bagi Pogacar untuk menyalip Vingegaard, tetapi runner-up tahun lalu itu tampaknya tidak tergoyahkan melalui tiga pendakian kategori-satu yang membumbui bagian kedua perjalanan sejauh 129,7 km dari Saint Gaudens.
Hanya pada meter-meter terakhir Pogacar sedikit unggul di tanjakan di 13 persen untuk menjuarai etape 17 ini. Kini, dia menghadapi tugas yang tampaknya tidak bisa dia atasi untuk membalikkan situasi karena balapan tinggal etape Kamis dan time trial terakhir, Sabtu (23/7) nanti.
"Saya berjuang sampai finis. Tentu saya kehilangan empat detik tetapi saya tetap senang," kata Vingegaard.
"Kami tidak pernah tahu kapan Tadej menggebrak, sering kali dia menggebrak pada saat yang tak Anda duga. Anda hanya perlu waspada dan hari ini saya begitu," lanjutnya.
Pogacar, yang kehilangan dua rekan setimnya yang lain setelah Marc Soler finis di luar batas waktu, Selasa (20/7) dan Rafal Majka ditarik keluar karena cedera pagi hari, menunjukkan bahwa dia tidak akan menyerah begitu saja. (Ant/OL-1)
Tadej Pogacar kembali menjuarai Tour de France di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar, memastikan diri sebagai juara Tour De France 2024. Pembalap UEA Team Emirates itu menyempurnakannya dengan kemenangan etape terakhir di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) mencatatkan namanya dalam sejarah Tour de France dengan kemenangan dominan pada etape gunung terakhir di Col de la Couillole.
Itu akan menandai kali pertama dalam tiga tahun terakhir, dimana Tour de France akan dimulai di Prancis, setelah tiga edisi sebelumnya selalu dimulai dari luar negara tersebut.
Demi Vollering berhasil meraih kemenangan Tour de France Putri mengalahkan rekannya Annemiek van Vleuten.
Etape Pegunungan Pyrenees yang brutal tidak menghambat Demi Vollering merebut kemenangan di etape ketujuh Tour de France Putri.
Tadej Pogacar menjadi penghalang bagi Mathieu van der Poel dalam upayanya memenangkan tiga dari lima balapan klasik di Liege-Bastogne-Liege.
PEMBALAP sepeda Tadej Pogacar dilaporkan akan membalap di Giro d’Italia untuk kali pertama dalam kariernya pada 2024 mendatang.
Jonas Vingegaard sukses memenangi Tour de France kedua secara berturut-turut dan melewati garis finis setelah balapan 21 hari dengan catatan waktu 7 menit 29 detik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved