Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IGA Swiatek dianggap sebagai salah satu petenis yang paling lembut bertutur kata dan paling rendah hati di sektor putri. Namun, atlet berusia 21 tahun itu ternyata selalu bersiap menghadapi sebuah pertandingan dengan mendengarkan suara gitar listrik, drum, dan hard rock yang disuarakan oleh Led Zeppelin dan Guns N' Roses.
Petenis nomor satu dunia asal Polandia itu, Kamis (2/6), menghancurkan Daria Kasatkina untuk memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya menjadi 34 pertandingan untuk mencapai final Prancis Terbuka, yang akan dimainkan pada Sabtu (4/6).
Swiatek memang datang ke Roland Garros dengan menyandang predikat favorit menjuarai Prancis Terbuka untuk kedua kalinya.
Baca juga: Iga Swiatek Lolos ke Final Prancis Terbuka
Swiatek biasanya masuk lapangan dengan mengenakan headphone dengan memenuhi isi kepalanya dengan suara musik rock yang mendebarkan.
"Ada sejumlah band yang saya dengarkan sebelum bertanding," kata Swiatek sambil berseri-seri kepada wartawan. "Led Zeppelin, AC/DC, dan Guns N' Roses. Mereka selalu tiga band yang sungguh sempurna untuk situasi ini."
"Jadi saya menggunakan musik agar memiliki sesuatu yang membuat otak saya sibuk dan santai sebelum bertanding. Tetapi juga ketika saya ingin lebih energik, musik sangat membantu saya," lanjutnya.
Petenis Polandia itu mengaku sudah berusaha menurunkan ekspektasinya sendiri sebelum tiba di Roland Garros, tempat dia memenangi gelar Grand Slam perdananya tanpa kehilangan satu set pun saat masih menjadi petenis remaja.
"Awalnya, itu sangat sulit dan tidak berhasil," kata Swiatek.
"Jadi, tatkala saya melewati situasi sulit, itu membuat agak semakin mudah karena saya merasa seperti sudah menuntaskan tugas minimum yang saya kira bisa saya lakukan di sini."
"Saya tidak bisa memupus ekspektasi itu sepenuhnya, tapi saya berusaha menerimanya, bahwa ekpekstasi-ekspektasi itu akan ada di sana dan itu akan membuat saya lebih stres lagi," sambungnya.
Juara Prancis Terbuka 2020 itu didampingi seorang psikolog olahraga dan menyanjung Daria Abramowicz karena telah membantunya menjadi semakin kuat secara mental dalam menangani keberhasilan dan kegagalan.
"Saya berusaha tidak menahannya dan saya berusaha berbicara dengan seluruh tim soal ini," kata Swiatek.
"Jadi, Daria pasti sangat membantu, karena dia di sekitar dan dia mengenal saya cukup baik. Dia juga tahu bagaimana membimbing saya dalam hal menemukan solusi tepat bagi saya agar lebih santai," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Carlos Alcaraz berencana membuat tato monumen kenamaan itu sebagai pengingat dirinya berhasil menjadi juara di turnamen yang disukainya sejak kecil itu.
Alcaraz menciptakan sejarah menjadi juara di ajang grand slam Prancis Terbuka 2024
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Hari ini, pemain peringkat 3 dunia itu memiliki kesempatan untuk menambahkan namanya ke daftar kehormatan itu ketika ia bertemu unggulan keempat Alexander Zverev di final.
Iga Swiatek memenangkan gelar French Open keempatnya setelah mengalahkan Jasmine Paolini dari Italia dengan skor 6-2, 6-1 di final pada 8 Juni.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Yulia Putintseva bangkit usai kalah di set pertama putaran ketiga Wimbledon untuk mengalahkan Iga Swiatek 3-6, 6-1, dan 6-2.
Iga Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Iga Swiatek mencatatkan rekor 18-0 dalam pertandingan putaran pertama turnamen Grand Slam dan telah mengumpulkan 72 kemenangan tunggal Grand Slam.
Iga Swiatek, yang merengkuh gelar Prancis Terbuka selama tiga tahun secara beruntun, menegaskan tekadnya untuk meraih medali emas Olimpiade.
Pekan lalu, Iga Swiatek menjadi petenis termuda yang memenangi tiga gelar tunggal Roland Garros berturut-turut, meraih gelar WTA Tour ketiga berturut-turut dan kelima musim ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved