Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS peringkat tiga dunia Alexander Zverev mengkritik panitia penyelenggara Prancis Terbuka, yang dinilainya mengistimewakan bintang remaja asal Spanyol yang sedang naik daun, Carloz Alcaraz, yang akan menjadi lawannya di perempat final Roland Garros, Selasa (31/5).
Zverev tidak senang dengan perlakuan panitia yang memberinya sedikit kesempatan untuk bertanding di lapangan Philippe Chatrier Court, Roland Garros --yang memiliki atap yang bisa dibuka-- dibandingkan Alcaraz.
Petenis Jerman itu merasa penyelenggara menempatkannya pada posisi yang kurang menguntungkan menjelang perempat final. Dari empat pertandingan yang telah dijalani, hanya satu laga yang dimainkan Zverev di Phillipe Chatrier.
Baca juga: Medvedev Tersingkir di 16 Besar Prancis Terbuka
"Saya bermain di Chatrier sekali, Novak Djokovic bermain dua kali, Rafael Nadal tiga kali seperti Alcaraz," kata Zverev kepada media Jerman, seperti dikutip dari AFP, Senin (30/5).
"Saya tahu dia adalah superstar dan wajah baru tenis, dan bagus juga melihat sesuatu yang baru. Tetapi dalam undian seharusnya bisa lebih adil siapa bermain di mana dan kapan," tuturnya.
Zverev, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, menyebut bermain di lapangan Chatrier di Paris terasa sangat berbeda dibandingkan lapangan lainnya. Menurut dia, hal itu seperti bermain di benua lain.
Meski demikian, petenis berusia 25 tahun itu mengaku tidak mempermasalahkan apabila penyelenggara mengistimewakan Djokovic dan juara 13 kali Roland Garros, Rafael Nadal, mendapatkan pertandingan lebih banyak di lapangan Chatrier.
"Jelas, dan memang benar bahwa Rafa dan Novak layak mendapatkan apa yang mereka inginkan," ungkap Zverev.
"Tapi sekarang datang pemain baru dan masih muda yang pantas mendapat banyak perhatian, tetapi saya merasa pemain lain justru terabaikan," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Carlos Alcaraz berencana membuat tato monumen kenamaan itu sebagai pengingat dirinya berhasil menjadi juara di turnamen yang disukainya sejak kecil itu.
Alcaraz menciptakan sejarah menjadi juara di ajang grand slam Prancis Terbuka 2024
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Hari ini, pemain peringkat 3 dunia itu memiliki kesempatan untuk menambahkan namanya ke daftar kehormatan itu ketika ia bertemu unggulan keempat Alexander Zverev di final.
Iga Swiatek memenangkan gelar French Open keempatnya setelah mengalahkan Jasmine Paolini dari Italia dengan skor 6-2, 6-1 di final pada 8 Juni.
Alexander Zverev mengalami cedera lutut kiri saat terjatuh di Wimbledon namun melaju 6-2, 6-2 melewati petenis peringkat 114 asal Belanda Jesper De Jong.
Alexander Zverev mengatakan dia mengalami kesulitan fisik akibat cedera lutut yang dia alami saat menang melawan Cameron Norrie.
Alexander Zverev mengalahkan Alex De Minaur di perempat final Prancis Terbuka dengan skor 6-4, 7-6 (7/5), dan 6-4.
Alexander Zverev membutuhkan waktu 4 jam dan 40 menit untuk menundukkan Holger Rune dengan skor 4-6, 6-1, 5-7, 7-6 (7-2), dan 6-2 di Prancis Terbuka.
Unggulan keempat itu sudah tiga kali menjadi semifinalis di Paris dan akan berusaha melanjutkan lajunya di turnamen tahun ini melawan unggulan ke-13 Dane Holger Rune,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved