Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATLET angkat besi Nurul Akmal mengaku cukup terganggu dengan cuaca hujan yang membuat dirinya harus puas dengan medali perak SEA Games ke-31 di babak final yang berlangsung di Hanoi Sports Training and Competition Center, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5).
"Enggak ada kesulitan sih, cuma suasananya mungkin ya, lagi hujan. Biasa kalau di rumah sendiri ruangannya tertutup, ini karena hujan cuacanya, ya walaupun enggak boleh nyalahin juga ya," kata lifter yang akrab disapa Amel itu.
"Kalau pribadi sih mengganggu sih ya, apalagi becek, jadi harus was-was banget," lanjutnya.
Baca juga: Lifter Rahmat Erwin Raih Medali Emas di SEA Games Vietnam
Lifter Aceh itu membukukan total angkatan 252 kg dengan snatch 110 kg dan clean and jerk 142 kg, berada di bawah atlet Thailand Chaide Duangaksorn yang mencatatkan total angkatan 279 kg dengan snatch 132 kg dan clean and jerk 156 kg.
Sedangkan medali perunggu diraih wakil tuan rumah Nguyen Thi Kim Van mencatatkan total angkatan 251 kg dengan snatch 111 kg dan clean and jerk 140 kg.
"Angkatan Amel belum puas, karena masih di bawah rekor latihan," kata Amel.
Untuk selanjutnya, Amel mengincar Islamic Solidarity Games (ISG), yang akan digelar di Turki, Agustus mendatang.
"Kalau enggak ada halangan ya, karena Asian Games ditunda ya semoga bisa kasih yang terbaik lagi untuk Indonesia," tambahnya.
Perak yang diraih Amel menambah pundi-pundi medali yang dipersembahkan cabang olahraga angkat besi pada SEA Games Vietnam, yakni tiga emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Emas pertama dipersembahkan Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg setelah mencatatkan total angkatan 290 kg, dengan rincian snatch 135 kg dan clean and jerk 155 kg.
Selanjutnya, emas kedua dari Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg setelah membukukan total angkatan 345 kg dengan snatch 155 kg dan clean and jerk 190 kg.
Terakhir, emas ketiga diraih Muhammad Ilmi di kelas 89 kg, yang berhasil membukukan total angkatan 337 kg dengan snatch 150 kg dan clean and jerk 187 kg. (Ant/OL-1)
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Atlet angkat besi Indonesia terus berlatih menjaga kebugaran tubuh dalam masa pemusatan latihan di Montpeiller, Prancis, menuju laga Olimpiade Paris 2024.
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris usai menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket.
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2023 di Tashkent, Uzbekistan, menjadi saksi bisu pencapaian terbaru Nurul Akmal.
ketika menjalani pelatihan nasional untuk persiapan menuju Olimpiade, waktu tidur Rizki Juniansyah ditingkatkan menjadi 8 jam pada malam hari serta 2 jam pada siang hari.
Nurul Akmal, yang menempati peringkat ke-11 di kejuaraan dunia angkat besi dipastikan lolos sebab kuota kontinental telah penuh dan sisa kuota dialokasikan kepadanya.
Nurul Akmal berhasil memastikan diri sebagai atlet Indonesia ke-10 yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mendapat realokasi kuota kelas +81 kilogram.
LIFTER putri Indonesia Nurul Akmal, gagal meraih medali di final kelas 87 kg Asian Games Hangzhou yang berlangsung di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, Sabtu (7/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved