Masa Depan Cerah Bulu Tangkis Indonesia

MENTAL sejatinya menjadi salah satu faktor krusial dalam penampilan pemain pada turnamen beregu, termasuk pada Piala Thomas dan Uber 2016 yang dihelat di Khunsan, Tiongkok. Untuk itu, PP PBSI akan melakukan penguatan mental kepada para pemain, khususnya para pemain muda, agar bisa berlaga dengan lebih tenang.

Demikian hal itu disampaikan manajer tim Thomas dan Uber Indonesia yang juga merupakan Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, ketika ditemui di Bandara Soekarno- Hatta, kemarin. Rexy menyoroti khusus sektor tunggal Indonesia, baik putra maupun putri, yang sejauh ini belum bisa banyak berbicara di Piala Thomas dan Uber lalu.

Rexy menuturkan, pemain-pemain tunggal yang dimiliki Indonesia kini memang lebih banyak pemain muda. Dengan pengalaman yang masih minim, mereka sudah harus menjadi tulang punggung skuat Merah Putih. Tak bisa ditam­pik, beban itu memang sangat berat bagi mereka. Karena itu, mental para pemain tersebut rawan goyah dan performa mereka tidak maksimal. Hal itu terjadi pada Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa, Fitriani, dan Gregoria Mariska.

"Dari fase grup babak semifinal, para pemain muda ini bisa menunjukkan mental tegar dan memberikan penampilan terbaik. Tapi ketika di final, mungkin dari body language saja sudah kelihatan kalau mental mereka turun. Kalau secara perjuangan mereka itu sudah maksimal. Persiapan mental saja yang kurang," ucap Rexy.

Sementara itu, meski Indonesia gagal membawa trofi Piala Thomas dan Uber, Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan menilai perjuangan para pebulu tangkis sudah maksimal. Menurut dia, dengan banyaknya pemain muda saat ini, masa depan bulu tangkis Indonesia akan cerah.

Sementara itu, Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Olah Raga, Gatot S Dewa Broto, berharap prestasi yang dicapai di Piala Thomas dan Uber 2016 ini bisa terus dijaga. (Mag/R-2)