Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATLET para angkat berat dan boccia Merah Putih sukses mempersembahkan medali emas di ajang Asian Youth Para Games (AYPG) 2021 yang berlangsung di Bahrain.
Perlombaan berlangsung di Khalifa Sports City Stadium, Isa Town, Minggu (5/12) waktu setempat. Dua lifter putri Indonesia sukses mendulang dua medali emas dari para angkat berat.
Medali emas di kelas 79 kg diraih Dwiska Afrilia Maharani. Disusul medali emas kedua yang dipersembahkan Elsa Dewi Saputri dari kelas +86 kg.
Baca juga: Paraatletik Sumbang Medali Emas untuk Indonesia di AYPG 2021
"Ya, tentu prestasi ini sangat membanggakan kita karena dari awal kita tidak membebankan atlet untuk meraih medali. Saya hanya menekankan kepada semua atlet untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaik mereka, karena ini kesempatan luar biasa bagi mereka untuk bertanding di kancah internasional," ucap Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Edward Hutahayan.
"Angkat berat merupakan olahraga yang yang diharapkan bisa menjadi andalan Indonesia di sejumlah kejuaraan internasional serta Paralimpiade Paris 2024 mendatang," tambah Edward.
Tidak hanya para angkat berat, medali emas juga disumbangkan cabor boccia perorangan. Melalui partai yang ketat, atlet boccia putri, Febriyanti Vani Rahmadhani sukses menyabet medali emas pada kategori BC2 putri.
Atlet boccia putra, Muhammad Bintang Satria dari BC2 putra merebut medali perak. Sementara perunggu datang dari kelas BC1 putra melalui Muhammad Afrizal Syafa.
"Medali emas di nomor perorangan ini mengejutkan kita karena awalnya kita menargetkan medali emas pada nomor tim atau beregu," kata Islahuzzaman, pelatih boccia.
Indonesia masih berpeluang menambah medali emas pada nomor beregu BC1-BC2. Tim Indonesia yang diperkuat Muhammad Bintang Satria, Muhammad Afrizal Syafa, dan Febriyanti Vani Rahmadhani akan berlaga di laga final melawan Thailand, Senin (6/12) waktu setempat. (NPCI/OL-1)
Tim nasional para-angkat berat Indonesia meraih kesuksesan dengan enam medali dalam Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Thailand.
"Tidak ada kesulitan sih, tapi memang tuan rumah adalah lawan terberat saya, di Asia ataupun dunia, saya selalu bertemu dengan dia jadi memang (berat)."
Voli duduk, angkat berat, dan catur berpotensi meraih emas.
Sebanyak 23 medali emas diboyong para-atlet Indonesia, Senin (5/6). Puluhan emas tersebut disumbangkan dari tim para atletik, blind judo, para renang, para tenis meja, dan para angkat berat.
Cabang olahraga para renang dan para judo menjadi penyumbang terbanyak medali emas di hari kedua.
Salah satu peraih emas Nurtani Purba di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/8), mengucapkan rasa syukurnya karena berhasil memperoleh dua emas untuk kategori terbaik dan total angkatan.
TIM Nasional boccia Indonesia saat mengikuti kejuaraan internasional bertajuk Montreal World Boccia Cup 2024 di Montreal, Kanada pada 29 April-5 Mei 2024.
Dalam perlombaan yang berlangsung di Huanglong Sports Center Stadium, Rabu (25/10), Saptoyogo tampil luar biasa untuk finis terdepan, dengan catatan waktu 23.34
Seperti yang ditunjukkan lima atlet para boccia, yang langsung menjajal latihan resmi pertama di Hangzhou Gymnasium pada Selasa (17/10).
Pelatih mengapresiasi perjuangan Afrizal yang merebut emas mengalahkan jagoan Thailand.
Pada APG XI Solo, tim boccia Indonesia sukses mengumpulkan 1 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved