Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEGELISAHAN Rahmat Erwin Abdullah lima hari terakhir terbayar. Putra mantan lifter Erwin Abdullah dan Ami AB ini mengukir sejarah manis pada debutnya di Olimpiade 2020 Tokyo.
Rahmat tampil bak kuda hitam. Tak diunggulkan, tetapi sukses memberi kejutan. Rahmat yang tampil terbaik di Grup B kelas 73kg putra usai membukukan angkatan total 342kg (snatch 152kg dan clean and jerk 190kg) berhak mendapatkan medali perunggu di Tokyo International Forum, Jepang, Rabu (28/7) .
Medali emas didapat lifter China Shi Zhiyong yang membukukan total angkatan 364kg (snatch 166kg dan clean and jerk 198kg) yang sekaligus menjadi rekor baru Olimpiade. Sementara perak diamankan lifter Venezuela Mayora Pernia Julio Ruben dengan total angkatan 346kg (snatch 156kg dan clean and jerk 190kg).
“Saya sangat bersyukur. Medali ini saya persembahkan untuk keluarga saya, ayah dan ibu. Untuk seluruh masyarakat Indonesia, Kemenpora, NOC Indonesia, PB PABSI, serta semua yang sudah mendukung saya,” kata Rahmat usai penyerahan medali, Rabu, (28/7).
Pemuda berusia 21 tahun ini menjelaskan, dia memang sudah berambisi meraih medali di Tokyo. Terutama sejak lifter putri Windy Cantika berhasil merebut medali perunggu di kelas 49kg putri 24 Juli lalu atau tepat sehari setelah opening ceremony Olimpiade Tokyo.
“Sudah sejak (Windy) Cantika meraih medali perunggu saya itu uring-uringan dan tertekan karena saya juga ingin mendapatkan medali. Namun, saya tidak bisa barbicara dengan siapa-siapa. Paling ya menenangkan diri sendiri dengan berbicara saja gitu, bahwa saya bisa dan saya mampu,” kata Rahmat yang mengaku sangat gembira dengan prestasinya di Olimpiade.
Baca juga : Lifter Rahmat Erwin Abdullah Sabet Medali Perunggu Olimpiade Tokyo
Rahmat tak sekadar menggenapi ambisi pribadi, ia juga turut menggenapi mimpi sang ayah yakni Erwin Abdullah. Sang ayah yang kini menjadi pelatihnya dan turut mendampingi Rahmat di Tokyo pernah memiliki kesempatan tampil di Olimpiade 2004 Athena. Namun, mimpi itu harus dikubur karena meskipun ia telah lolos kualifikasi tetapi dokter tim mengizinkannya tampil karena tengah menderita cedera punggung.
"Saya masih ingat terus kata-kata bapak. ‘Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.’ Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini,” cerita Rahmat.
Dikatakan Rahmat saat dirinya memutuskan menjadi lifter angkat besi, karena termotivasi kedua orang tuanya yang juga lifter nasional. Dia selalu mendengar cerita Erwin Adullah dan istrinya, Ami AB saat tampil di berbagai kejuaraan internasional.
Pejuangan Rahmat di Olimpiade Tokyo ini cukup berat. Dia sempat mengalami cedera paha belakang saat melakukan pemanasan menjelang angkatan clean and jerk. Meski demikian, perjuangan Rahmat terbayar lunas. Bahkan, ia mempertajam rekor angkatan terbaiknya.
Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148kg dan clean and jerk 187kg. Dengan penambahan beban 7kg di kedua jenis angkatan itu, Total Angkatan Rahmat yang tadinya 335kg naik menjadi 342kg.
Kini, Rahmat berjanji akan terus berusaha untuk meningkatkan prestasinya. “Saya akan selalu berusaha untuk tampil lebih baik. Multievent internasional selanjutnya mungkin ada SEA Games Vietnam yang masih menunggu jadwalnya, kemudian Asian Games 2022 Hangzhou dan juga Islamic Solidarity Games 2022. Dan, saya juga ingin tampil lagi di Olimpiade 2024 Paris," katanya. (KOI/OL-7)
Khelif adalah salah satu dari dua atlet yang telah diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris.
Mantan pemain bulu tangkis Indonesia Greysia Polii menilai ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa melangkah jauh di Olimpiade 2024 mendatang.
PEBULUTANGKIS tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung akan menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Pelatih Herli Djaenudin mengatakan perkembangan Gregoria semakin baik
Untuk persiapan jelang Olimpiade, Rio mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan persiapan khusus. Dia hanya melakukan rutinitas seperti biasa.
Snoop Dogg kembali menjadi reporter setelah aksinya selama Olimpiade Tokyo 2020 dinilai sukses disukai para penonton.
Kursus online ini memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mendengarkan pengalaman inspiratif yang dapat memberi motivasi.
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Atlet angkat besi Indonesia terus berlatih menjaga kebugaran tubuh dalam masa pemusatan latihan di Montpeiller, Prancis, menuju laga Olimpiade Paris 2024.
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris usai menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket.
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2023 di Tashkent, Uzbekistan, menjadi saksi bisu pencapaian terbaru Nurul Akmal.
ketika menjalani pelatihan nasional untuk persiapan menuju Olimpiade, waktu tidur Rizki Juniansyah ditingkatkan menjadi 8 jam pada malam hari serta 2 jam pada siang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved