Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Yamaha Maverick Vinales mengakui musim MotoGP 2020 adalah musim terburuk dalam kariernya.
Absennya juara dunia MotoGP 2019 Marc Marquez hampir di seluruh balapan di musim 2020, Vinales digadang-gadang sebagai calon kuat juara dunia setelah musim lalu harus puas keluar sebagai peringkat ketiga klasemen.
Namun, nyatanya, Vinales harus puas menempati posisi keenam di klasemen pada musim ini dan hanya sekali meraih podium puncak di GP Emilia Romagna, berbanding jauh dengan musim lalu yang meraih 7 podium.
Baca juga: Kekecewaan Jadi Inspirasi Morbidelli Raih Runner-up MotoGP 2020
"Musim ini benar-benar bencana, musim terburuk dalam karier saya. Sulit untuk diterima, tapi sekarang saatnya pulang dan berusaha tetap tenang," ucap Vinales, usai balapan seri terakhir di Sirkuit Internasional Algerve, Portugal, Minggu (22/11) waktu setempat.
Pembalap Spanyol itu mengkritik tunggangannya M1 2020, dengan mengatakan sebelum balapan seri terakhir bahwa dia tidak mungkin membidik kemenangan dengan motornya saat ini.
Mengakhiri perjalanan musim 2020 dengan finis di urutan ke-11, Vinales mengatakan setidaknya masih ada yang dapat ia banggakan setelah musim 2020 yang buruk.
"Setidaknya satu yang positif dimana saya memenangkan satu kejuaraan pada musim ini," sebutnya. (MotorSport/OL-1)
Aprilia menjadi pabrikan utama MotoGP yang mengganti dua ridernya sekaligus pada musim depan setelah Maverick Vinales hengkang dan Aleix Espargaro pensiun.
KTM telah melengkapi jajaran pembalapnya untuk MotoGP 2025 dengan mengumumkan perekrutan Maverick Vinales dari Aprilia dan Enea Bastianini dari Ducati untuk membentuk tim Tech3.
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved