Kembalikan Tujuan Awal SEA Games

SIAPA pun tuan rumah SEA Games, peluang merebut juara umum sangat besar karena memiliki hak memasukkan cabang olahraga yang bisa menjadi penyuplai banyak emas. Tahun ini, Filipina mendapatkan keuntungan dari dance sport dan arnis yang merupakan seni bela diri Filipina.

Indonesia juga pernah bernasib sama seperti Filipina, yakni ketika menyelenggarakan SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang. Begitu juga dengan Malaysia, yang menjadi juara umum ketika menggelar SEA Games 2017.

Menurut Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto, hak tuan rumah untuk memasukkan cabang olahraga yang menguntungkan jadi pembahasan di pertemuan menteri olahraga se-Asia Tenggara di Filipina, belum lama ini. Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Gatot mengenai hasil rapat itu.

Apa yang saat itu dibahas menteri olahraga anggota ASEAN?

Pada 7-9 Oktober, kemarin, saya mewakili Kemenpora datang ke Manila, Filipina, untuk ikut rapat tersebut. Salah satu agendanya membahas SEA Games agar kembali ke tujuan awal. Maksudnya, SEA Games fokus mempertandingkan cabang olahraga yang ada di Olimpiade.

Siapa yang mengusulkan itu?

Thailand. Tapi, sebenarnya itu sudah jadi kesadaran bersama bahwa SEA Games kembali ke Olimpiade. Ya, paling tidak sama seperti Asian Games.

Apakah semua negara ASEAN menyetujuinya?

Iya, tidak ada yang protes. Kita harapkan bisa terwujud di SEA Games 2021 di Vietnam.

Hal itu berarti Indonesia tidak akan fokus untuk mengembangkan olahraga yang tidak ada di Olimpiade?

Cabang yang tidak ada di Olimpiade bisa difasilitasi, ajang internasional kan bukan hanya SEA Games. Presiden Jokowi ketika Olimpiade 2016 selesai, juga minta agar kita fokus ke cabang prioritas. Arti dari prioritas, ya yang ada di Olimpiade dan jadi unggulan Indonesia.

Apakah Indonesia ada rencana kembali jadi tuan rumah SEA Games?

Itu tergantung kesepakatan negara-negara anggota ASEAN. Tapi, kami memilih untuk memberikan kesempatan kepada negara yang ingin jadi tuan rumah. Pada prinsipnya, kalau ada negara lain yang mau, ya silakan. (Beo/R-1)