Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POBSI (Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia) menyatakan bakal menambah jumlah atlet yang akan turun di SEA Games 2019. Awalnya, POBSI akan menerjunkan 12 atlet ke ajang yang berlangsung di Filipina itu. Namun, dalam perkembangannya, POBSI memutuskan untuk menambah lima atlet. Sekarang, POBSI tengah menunggu kabar apakah penambahan atlet itu disetujui penyelenggara SEA Games.
Menurut Sekretaris Jenderal POBSI, Robby Suarly, pihaknya harus menanggung sendiri dana untuk kelima atlet itu jika memang mereka bisa mengikuti SEA Games. Itu karena pemerintah hanya menyediakan dana untuk 12 atlet, sesuai penyusunan anggaran yang diajukan POBSI pada awalnya.
"Kami prinsipnya siap jika nanti harus pakai dana mandiri untuk penambahan atlet ini karena memang pengajuan anggaran dilakukan di masa NOC (Komite Olimpiade Indonesia) yang lama. Mereka saat itu mengatakan tidak boleh dan memang dari awal kami menyatakan siap kalaupun harus pakai dana mandiri," jelas Robby.
Walau nantinya harus mengeluarkan dana mandiri, Robby menyatakan itu tidak akan sia-sia seandainya hasil yang didapat atlet-atlet POBSI sangat menggembirakan. Robby pun mengaku senang dengan pemikiran Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, yang mengatakan bakal mengusahakan para atlet mandiri bisa mendapat bonus jika berprestasi di SEA Games.
Sembari menunggu kabar mengenai persetujuan daftar atlet tambahan, Robby mengatakan, seluruh atlet POBSI yang mengikuti program pemusatan latihan nasional akan mempersiapkan diri di luar negeri. Filipina dan India dikatakan Robby menjadi negara tujuan berlatih.
"Kami ada rencana untuk berangakat ke Filipina pada 2 November untuk latihan nomor pool, kemudian ke India untuk yang snooker dan english billiard. Filipina hanya jadi tempat latihan saja, enggak untuk coba lapangan karena tempat pertandingan kami kan beda," jelas Robby.
Ungguli tuan rumah
Persiapan untuk meraih hasil terbaik di SEA Games juga telah dilakukan atlet-atlet Persatuan Soft Tenis Seluruh Indonesia (Pesti). Dalam The 11th Poland Cup International Soft Tennis Tournament yang berlangsung belum lama ini, pasangan ganda campuran Kawengian Anadeleyda/Alibasa Mario Indonesia berhasil merebut gelar juara.
Dua pemain tunggal putra, yakni Anugerah Hemat dan Sanger Fernando berhasil finis di posisi ketiga. Pasangan ganda putra Trijati Sunu/Simpatiaji Prima dan Anugerah Hemat/Alibasa Mario finis di posisi yang sama.
Berkaca dari pertandingan di Polandia, Agus mengatakan bahwa atlet-atletnya sudah bertemu dengan lawan dari Filipina dan tampaknya pada ajang SEA Games nanti, tuan rumah tidak akan menjadi hambatan yang terlalu berat. Keyakinan itu muncul karena tidak ada atlet Filipina yang menjadi juara di Polandia.
"Kami kemarin sudah coba lawan Filipina di Polandia, jadi sudah kebayang kekuatan lawan seperti apa," pungkas Agus. (Des/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved