Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Campazzo Tolak Komparasi dengan Generasi Emas

Antara
12/9/2019 13:00
Campazzo Tolak Komparasi dengan Generasi Emas
Facundo Campazzo(AFP/STR)

PEBASKET Argentina Facundo Campazzo menikmati laju timnya di Kejuaraan Dunia Bola Basket 2019 sejauh ini dengan memastikan satu tempat di semifinal. Namun, ia enggan ketika capaian mereka dibandingkan dengan generasi emas negara tersebut.    

Argentina, sejauh ini, punya catatan sapu bersih kemenangan dalam enam pertandingan yang sudah dijalani.    

Terakhir mereka menyingkirkan kandidat kuat juara Serbia dengan kemenangan 97-87 dalam laga perempat final di Dongguan, Tiongkok, Selasa (10/9).        

Hal itu jelas menimbulkan perbandingan antara tim Argentina kini dengan generasi emas mereka yang menjadi runner-up Kejuaraan Dunia Bola Basket 2002 dan menyabet medali emas Olimpiade 2004 di bawah nama-nama ikonik seperti Manu Ginobili, Andres Nocioni dan Pablo Prigioni.   

"Kami dua generasi yang berbeda," kata Campazzo menanggapi hal tersebut, Rabu (11/9).    

Baca juga: Prancis Singkirkan AS dari Kejuaraan Dunia Bola Basket

"Kami banyak belajar dari generasi emas. Orang-orang akan membandingkan kami dengan mereka, namun kami tak percaya dengan komparasi semacam itu," imbuhnya.  

Menurut bintang Real Madrid itu, Argentina yang dihuninya sekarang telah menemukan cara bermain mereka sendiri dan sebisa mungkin mempertahankannya demi hasil terbaik.    

"Generasi emas itu jelas mewariskan banyak nilai penting bagi kami, soal respek, perjuangan dan pengorbanan," kata Campazzo.

"Kami memetik itu semua dan berusaha menerjemahkannya dengan cara kami sendiri," tambahnya.        

Campazzo memainkan peranan besar bagi Argentina sejauh ini bersama satu sosok tersisa dari generasi emas, yakni Luis Scola.    

Dalam laga kontra Serbia, Campazzo memberikan kontribusi 18 poin, 12 assist, enam rebound, dan tiga steal membantu Scola yang menjadi pandu dengan 20 poin dan lima rebound.    

Bagi Campazzo, catatan itu menempatkannya sejajar dengan pebasket legendaris Toni Kukoc, sebagai pemain yang pernah menorehkan sedikitnya 15 poin, 10 assist, lima rebound, dan tiga steal dalam sebuah pertandingan Kejuaraan Dunia Bola Basket. Kukoc melakukannya pada edisi 1994 silam.    

Pebasket berusia 28 tahun itu tentu menjadi andalan Argentina ketika mereka bersiap menghadapi Prancis di babak semifinal di Beijing, Jumat (13/9).    

Prancis juga baru saja menciptakan kejutan dengan menyingkirkan juara bertahan dua edisi Amerika Serikat (As) lewat kemenangan 89-79, Rabu (11/9). (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya