Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
CASTER Semenya terpaksa absen mempertahankan gelar juara lari 800 meter putri pada Kejuaraan Dunia di Doha, Qatar, September mendatang, setelah hakim Swiss menolak penangguhan sementara aturan kontroversial IAAF mengenai kadar hormon testosteron.
Putusan itu membuat atlet berusia 28 tahun itu tidak bisa berkompetisi pada kejuaraan-kejuaraan lari jarak menengah dan jauh seperti yang dia lakukan pada Juni dan Juli.
Kejuaraan dunia atletik digelar di Doha dari 28 September sampai 6 Oktober
Pelari Afrika Selatan yang dua kali meraih medali emas Olimpiade itu mengaku sangat kecewa tidak bisa mempertahankan gelar.
"Tetapi hal ini tidak akan menghalangi saya untuk terus berjuang demi hak asasi manusia semua atlet putri," ujarnya.
Baca juga: Delilah Muhammad Pecahkan Rekor Dunia Lari Gawang Putri 400 Meter
Semenya tengah mengajukan banding kepada Mahkamah Arbitrase Olahraga CAS.
"Kami akan terus memperjuangkan banding Semenya dan berjuang demi hak asasi manusia fundamentalnya. Lomba selalu ditentukan oleh garis finis," kata Dorothee Schramm, pengacara yang mengetuai upaya banding Semenya.
Semenya terlibat persengketaan keras dengan Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) yang hanya bisa diakhiri oleh vonis CAS di Swiss atas upaya banding Semenya.
Semenya diklasifikasikan perempuan, dibesarkan sebagai perempuan, dan berlomba sebagai perempuan.
Tetapi bagi IAAF, perempuan seperti Semenya, karena memiliki sifat maskulin tertentu akibat perbedaan perkembangan seksual (DSD), secara biologis diklasifikasikan sebagai laki-laki. Dan pandangan ini ditentang habis-habisan oleh Asosiasi Atletik Afrika Selatan.
IAAF, yang berusaha menjamin kompetisi yang adil untuk semua perempuan, menyatakan para atlet DSD seperti Semenya, yang lahir dengan kromosom 46 XY dan bukannya kromosom XX seperti kebanyakan perempuan lainnya, dianggap diuntungkan karena level testosteron mereka yang memang masuk kategori laki-laki. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved