Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASANGAN ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengatakan memperoleh banyak pelajaran berharga dari duel mereka melawan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di final bulu tangkis Asian Games 2018.
Pada babak final yang digelar di Istora Senayan, Selasa, (28/8), Fajar/Rian yang memiliki peringkat sembilan dunia harus mengakui keunggulan rekan senegaranya Marcus/Kevin dalam pertandingan tiga gim 21-13, 18-21, 22-24 dalam waktu 51 menit.
"Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pertandingan ini, yaitu bagaimana Marcus/Kevin bisa keluar dari tekanan saat sudah tertinggal dalam pengumpulan poin," kata Fajar.
Menurut pemain kelahiran Bandung 23 tahun lalu itu, Marcus/Kevin atau dijuluki Minions memiliki kelebihan pada fighting spirit sehingga tidak mudah menyerah meskipun tertinggal cukup jauh dalam pengumpulan poin. "Itu yang harus bisa kami tiru ke depannya," kata Fajar.
Hal senada disampaikan Rian yang menyebut bahwa Minions memiliki mental juara yang tidak perlu diragukan lagi karena tidak pernah menyerah meski pengumpulan poin sudah tertinggal.
"Dalam kedudukan poin berapapun, mereka tetap memberikan penampilan terbaik, selalu berusaha untuk bermain dengan maksimal," kata Rian. (Ant/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved