Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SENYUM semringah tergambar jelas di wajah atlet wushu andalan Indonesia, Lindswell Kwok, tatkala dia menyelesaikan tugasnya di nomor taijijian di JI Expo Kemayoran, kemarin. Lindswell belum diumumkan sebagai juara, tetapi 9,75 poin yang diraih sudah memastikan dirinya memimpin perolehan nilai.
Lindswell pun tersenyum lepas kala dijumpai awak media seusai pertandingan. Memang, di pundaknyalah asa tertinggi masyarakat Indonesia untuk meraih prestasi terbaik di cabang wushu Asian Games kali ini berada.
Benar saja, Lindswell menuntaskan penampilan dengan baik, bahkan mendekati sempurna. Perolehan 9,75 poin yang juga ia dapatkan di nomor taijiquan satu hari sebelumnya membuatnya juara. Dia meraup 19,50 poin di nomor taijiquan/taijijian, mengungguli atlet Hong Kong, Uen Ying Juanita Mok, dengan 19,42 poin dan Agatha Chrystenzen Wong (Filipina) dengan 19,36 poin.
Inilah emas perdana Lindswell di Asian Games setelah sebelumnya hanya mendapat perak di pesta olahraga terbesar di Asia itu. Namun, sayangnya, gelar ini sekaligus menjadi persembahan terakhir bagi ratu wushu tersebut. Dalam usia 26 tahun, Lindswell memutuskan pensiun karena merasa sudah cukup bergelut di dunia wushu. "Rencananya ini akan menjadi penampilan terakhir saya. Setelah ini, saya ingin beristirahat dulu saja, enggak ingin melakukan apa-apa," ucap Lindswell.
Perjalanan karier Lindswell di dunia wushu memang tak sebentar. Sejak mendalami olahraga seni dan bela diri asal Tiongkok itu di usia 9 tahun, segudang prestasi pun telah digapai. Tak tanggung-tanggung, empat gelar juara di kejuaraan dunia dan medali emas di empat edisi SEA Games secara berturut-turut dia sabet. Kege-milangan itu yang membuatnya dijuluki 'Ratu Wushu Asia Tenggara', bahkan dunia.
Meski telah memutuskan pensiun, ia tidak ingin sepenuhnya meninggalkan wushu. Lindswell ingin turut berperan mencetak generasi penerusnya yang akan mengharumkan nama Indonesia. "Sebetulnya saya tidak bisa langsung melepas wushu begitu juga ya karena sayang. Tiap hari saya melihat orang berlatih dan bertanding, ka-yaknya pengen gitu. Jadi, ka-yaknya pengen melatih saja atau mungkin yang lain. Tetapi kalau benar-benar berhenti sepenuhnya kayaknya enggak," kata atlet asal Medan, Sumatra Utara, itu.
Sebagai peraih emas, bonus Rp1,5 miliar dan pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil akan didapat Lindswell sebagai penghargaan dari pemerintah. Namun, dia mengaku belum tahu bagaimana menyikapi buah manis dari jerih payahnya itu.
"Yang pasti duitnya buat masa depan, ya mungkin buka usaha juga. Kemudian kalau memang saya ingin dikasih jabatan (PNS) itu, saya berharap enggak cuma dikasih kerjaan yang enggak jelas di kantor. Buat atlet itu ada kerjaan khusus, posisi yang benar-benar bisa memaksimalkan kemampuannya," tandas Lindswell.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved