Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nomor Downhill Lampaui Ekspektasi

Nurul Fadillah
21/8/2018 07:30
Nomor Downhill Lampaui Ekspektasi
(ANTARA FOTO/INASGOC/Aji Wisnu Novianto)

TIM balap sepeda nomor downhill Indonesia melampaui ekspektasi dalam target perolehan medali di multiajang Asian Games 2018.

Pada perhelatan pesta olahraga empat tahunan terbesar se-Asia ke-18 itu, para pembalap sepeda nomor downhill sukses menyumbangkan dua keping medali emas.

Padahal Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menargetkan hanya satu medali emas kepada pembalap downhill nasional.

Emas pertama downhill yang membuat bendera Merah Putih berkibar serta lagu Indonesia Raya berkumandang disumbang pembalap sepeda putri Tiara Andini Prastika.

Bertanding di arena Khe Bun Hill Subang, Jawa Barat, kemarin, Tiara menjadi yang tercepat dengan membukukan waktu 2 menit 33,056 detik.

Catatan waktu yang ditorehkan Tiara tersebut sekaligus memupuskan impian pembalap Vipavee Deekaballes dari Thailand yang ber-ambisi merebut medali emas. Vipavee harus puas dengan medali perak setelah memiliki selisih 9,598 detik dengan Tiara.

Pembalap Indonesia lainnya, Nining Purwaningsih, menempati posisi ketiga dan berhak merebut perunggu dengan catatan waktu 9,608 detik lebih lambat daripada Tiara.

Khoiful sumbang emas

Setelah putri menyumbangkan emas, atlet downhill putra Khoiful Mukhib juga memberikan kejutan prestasi. Sebelumnya, di kategori putra, mantan juara Asia Popo Ario Sejati yang sesungguhnya menjadi andalan tim 'Merah Putih'. Namun, Popo kurang beruntung dan tergelincir. Pembalap tumpuan Indonesia itu pun tidak dapat menyelesaikan pertandingan.

Nasib sial yang dialami Popo bisa terobati dengan Khoiful yang tampil sebagai pahlawan dengan menyumbangkan emas kedua bagi nomor downhill putra.

Khoiful berhasil menjadi yang terbaik dengan menorehkan waktu 2 menit 16,687 detik, mengungguli Chiang Shengshan dari Taiwan dan Suebsakun Sukchana dari Thailand.

"Alhamdulillah atlet kami dapat mempersembahkan emas untuk Indonesia. Ini adalah hasil kerja sama tim dari manajer dan tim pelatih karena kami memang membuat trek ini khusus anak-anak," ujar Budi Saputra, manajer timnas balap sepeda Indonesia.

Sebelum pertandingan dimulai, tim downhill Indonesia mengaku optimistis. Pasalnya, pembalap 'Negeri Sakura' yang menjadi pesaing utama ternyata tidak bertanding di ajang Asian Games 2018.

Meski demikian, Budi memastikan kemenangan anak-anak asuhannya bukan karena absennya para pembalap downhill Jepang.

"Kalau Jepang datang, mereka pasti akan kesulitan dengan trek kami. Kami membuatkan trek yang memang sudah disesuaikan dengan keinginan anak-anak dan sudah karakter mereka," tambah Budi.

Di sisi lain, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa raihan dua medali emas telah sesuai target.

"Tentu dong. Target itu kan cita-cita dan sekaranglah saatnya mewujudkan itu karena apa yang dilakukan Khoiful, Tiara, dan Nining merupakan bagian dari rencana. Hasil yang mereka dapat bukan karena kebetulan, tapi memang sudah direncanakan," kata Raja Sapta.

Dia menyatakan pembalap sepeda yang meraih medali emas akan mendapat bonus Rp1 miliar dan peraih perunggu akan memperoleh Rp100 juta.

(Beo/RZ/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya