Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kasus Atlet Jepang yang Dipulangkan Harus Jadi Pelajaran

Budi Ernanto
20/8/2018 18:45
Kasus Atlet Jepang yang Dipulangkan Harus Jadi Pelajaran
(Ilustrasi---thinkstock)

PRESIDEN Dewan Olimpiade Asia (OCA) Ahmad Fahad Al-Sabah menyayangkan perilaku empat atlet Jepang yang diberitakan mendatangi tempat prostitusi di sela Asian Games 2018. Menurut Al-Sabah, seharusnya atlet bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat.

"Saya berharap para atlet Jepang bisa belajar dari kesalahannya. Untuk semua atlet juga harus diingat, mereka merupakan contoh bagi masyarakat. Apa yang dilakukan atlet bisa diikuti oleh orang lain," kata Al-Sabah di JCC, Komplek Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (20/8).

Al-Sabah melanjutkan bahwa sebenarnya sudah pernah ada insiden tidak terpuji yang juga pernah terjadi di beberapa Asian Games sebelumnya.

"Sementara kebijakan untuk memulangkan atlet sebagai hukuman, ialah keputusan yang diambil negara masing-masing," ujar Al-Sabah.

Adapun empat atlet tersebut berasal dari cabang olahraga basket dan kini telah dipulangkan ke negara asal mereka.

"Apa yang dilakukan para atlet kami, ialah merupakan pelanggaran terhadap kode etik … dan mengkhianati rakyat Jepang," kata CdM Jepang, Yasuhiro Yamashita.

"Sebagai CdM, saya sangat menyesal dengan apa yang telah terjadi dan meminta maaf dari lubuk hati yang terdalam," imbuh Yamashita.

Dia menambahkan tidak ada pemain baru untuk mengganti empat pemain yang sudah dicoret.

Komite Olimpiade Jepang (JOC) memiliki peraturan yang menetapkan bahwa atlet harus mengikuti kode etik tim nasional ketika berkompetisi di sebuah multiajang. Apalagi partisipasi para atlet dibiayai para pembayar pajak.

Atlet harus ingat bahwa mereka harus bertindak sebagai warga teladan meski tidak sedang berkompetisi.

Terpisah, Wali Kota Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Yuni Kartika, mengatakan tidak ada aturan yang mengharuskan atlet wajib pulang setiap selesai menjalani pertandingan.

"Tapi, sebaiknya atlet diimbau untuk segera pulang mengingat mereka pasti akan menjalani pertandingan lain dan harus menjaga fisiknya," kata Yuni. (KyodoNews/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya