Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH sukses menyuguhkan prosesi pembukaan nan spektakuler, Indonesia memulai persaingan perebutan medali Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dengan lumayan apik. Satu emas dan satu perak mereka raih pada hari kedua, kemarin, sebagai pembuka jalan menuju kejayaan di ajang empat tahunan itu.
Defia Rosmaniar-lah yang membuat lagu kebangsaan Indonesia berkumandang di Plenary Hall Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, tempat dihelatnya cabang taekwondo. Ia menyabet emas setelah menjuarai nomor poomsae individu putri.
Di final, taekwondoin kelahiran Bogor, Jawa Barat, 25 Mei 1995 itu meraup nilai 8.690. Dia unggul atas atlet Iran, Marjan Salahshouri, yang mendapatkan angka 8.470.
Defia begitu bangga bisa mengharumkan nama bangsa dan negara, apalagi yang mengalungkan medali ialah Presiden Joko Widodo. Jokowi memang memberikan dukungan langsung dari tribune VVIP sejak babak semifinal. "Yang pasti bangga, ditonton (Presiden) sejak semifinal sampai final. Terus sampai pengalungan medali," ucapnya.
Kehadiran Presiden, imbuh Defia, menambah semangat untuk tampil lebih baik. Dia katakan pula, saat pengalungan medali, Presiden menyampaikan rasa bangganya. "Presiden menyampaikan ini emas pertama Asian Games," tutur Defia yang bakal mendapatkan bonus Rp1,5 miliar dari pemerintah.
Selain kepada Defia, Presiden mengapresiasi keberhasilan atlet wushu Edgar Xavier Marvelo yang menyumbang medali pertama buat Indonesia dengan meraih perak. Pada lomba nomor changquan putra di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Edgar meraih poin 9,72. Dia kalah tipis dari atlet Tiongkok, Peiyan Sun, yang menumpulkan nilai 9,75.
Presiden berharap perolehan medali kemarin memacu semangat atlet-atlet lainnya untuk semakin percaya diri demi kejayaan Indonesia. Senada, Ketua Kontingen Indonesia Syafruddin menyambut baik keberhasilan Edgar dan Defia memetik medali. Kesuksesan itu diharapkan menjadi penyemangat bagi atlet-atlet lainnya untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Pun dengan Ketua KONI Pusat Tono Suratman. Menurut dia, perolehan medali kontingen 'Merah Putih' sementara ini sudah sesuai dengan analisis pihaknya dan Kemenpora. "Mudah-mudahan seluruh atlet ikut terpacu."
Tiga emas
Hari ini, para pejuang bangsa akan kembali unjuk kemampuan. Dari 29 medali emas yang disediakan, Indonesia membidik tiga keping dari cabang wushu, renang, dan angkat besi.
Di wushu, Indonesia berharap pada Lindswell yang turun di nomor taijiquan dan taijijian. Di cabang renang, I Gede Siman Sudartawa diandalkan di gaya punggung 50 m putra. Untuk angkat besi, Sri Wahyuni akan berjuang di nomor 48 kg. Peluang Sri Wahyuni meraih emas kali ini dinilai sangat besar karena juara dunia dari India, Mirabai Chanu, cedera. (Rul/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved