Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ARSENE Wenger gagal mengakhiri karirnya bersama Arsenal dengan manis. Arsitek tim Meriam London harus menutup karirnya dengan menyedihkan setelah timnya dipastikan tersingkir dari Liga Europa.
Meriam London kalah 1-0 dari Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Liga Europa yang berlangsung di Wanda Metropolitano pada Sabtu (4/5) dini hari WIB. Kekalahan tersebut memastikan Mesut Ozil dan kolega gagal melanjutkan perburuan gelar setelah kalah agregat 1-2 dari Atletico yang pada leg pertama mampu menahan imbang Arsenal 1-1 di London.
Pertandingan Eropa ke-250 Wenger sebagai manajer dirusak oleh musuh lama Diego Costa, yang mengemas gol semata wayang pada fase akhir babak pertama. Wenger menurunkan pemain yang sama seperti pertandingan pekan lalu.
Alexandre Lacazette menjadi ujung tombang serangan tim dengan dampingan Danny Welbeck dan OZil di lini depan. Petaka awal terjadi pada menit 11 ketika kapten tim Laurent Koscielny mengalami cedera achilles serius dan terpaksa digantikan oleh Calum Chambers.
Situasi melemahnya Pertahanan Meriam London yang ditinggal bek Koscielnt berhasil dimanfaatkan oleh skuat Los Rojiblancos--julukan Atletico. Satu gol berhasil diciptakan melalui Costa yang melaju sendiri melewati pertahanan Meriam London, Hector Bellerin dan juga David Ospina untuk mencetak gol pada perpanjangan waktu babak pertama (45+2)
Skuat Meriam London mencoba bangkit di babak kedua. Ancaman demi ancaman dari Lacazette dan kawan-kawan membombardir pertahanan Los Rojiblancos, sayangnya tak satupun mengenai sasaran gawang.
Hasil ini semakin membuat Arsene Wenger frustrasi. Meriam London dipastikan gagal berpartisipasi di Liga CHampions selama dua musim berturut-turut setelah di Liga Primer Inggris juga gagal menembus empat besar dan hanya bertengger di posisi enam klasemen sementara.
"Saya merasa sangat sedih dan kecewa, juga sangat frustrasi. Ketika Anda tersingkir dari kompetisi rasanya sangat sulit diterima," ujar Wenger.
"Kami menyia-nyiakan banyak peluang dan kehilangan bola pada babak terakhir. Mereka (Atletico adalah tim yang mampu bertahan dengan baik, saya percaya kami hanya sedikit kurang beruntung pada beberapa peluang," lanjutnya.
Sementara itu, kemenangan ini menambah rentetan positif bagi skuat Los Rojiblancos. Tim asuhan Diego Simeone tersebut mencatat "clean cheet" ke-12 mereka secara beruntun di kandang sendiri dan mengamankan tempat di final.
Selanjutnya, Los Rojiblancos telah ditunggu wakil Prancis, Marseille yang akan menghadapi mereka di partai puncak pada 16 Mei mendatang di Lyon.
"Kami merasa sangat senang untuk berada di sana di final, kami ingin kembali ke final sejak terakhir kali kami mencapainya. Tim dapat merespon dengan sangat baik para pekan lalu, penjaga gawang Jan Oblak benar-benar bermain dengan hebat, tetapi itulah yang terjadi di setiap malam yang besar, dimana para pemain besar berdiri untuk dapat diperhitungkan dan tim berada di sana bersamanya pada level yang sama," pungkasnya. (GOAL/OL-5)
DUA mantan pelatih klub Liga Inggris Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger menjadi pelatih pertama yang masuk Hall of Fame Premier League
AIFF sempat kesulitan mengelola sepak bola di negara itu dan sempat dibekukan oleh FIFA pada tahun lalu.
India, yang pernah disebut sebagai "raksasa tidur" sepak bola oleh mantan presiden FIFA Sepp Blatter, saat ini berada di peringkat 106 dunia.
"Saya akan mengatakan mereka (Arsenal) memiliki peluang bagus musim ini karena saya tidak melihat tim yang sangat mendominasi,"
PELATIH Arsenal, Mikel Arteta menyatakan telah mengobrol dengan Arsene Wenger soal kemungkinan kembalinya pelatih asal Prancis itu ke markas The Gunners.
Saat ini keputusan offisde yang sulit masih diputuskan oleh asisten wasit video (VAR) namun FIFA tengah mengembangkan sebuah teknologi offisde yang canggih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved