Gelora Bung Karno Bakal Dilengkapi Museum Olahraga

Antara
13/4/2017 20:45
Gelora Bung Karno Bakal Dilengkapi Museum Olahraga
(MI/Ramdani)

KOMPLEK Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta akan dilengkapi museum olahraga baru yang modern seluas 4.000 m persegi. Diharapkan museum ini selesai menjelang Asian Games 2018.

''Pendirian museum olahraga di GBK akan diperkuat dengan perencanaan dan kajian matang dan mendalam, agar menjadi kebanggaan masyarakat olahraga di Tanah Air,'' kata Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga
Kemenpora Raden Isnanta saat membuka diskusi terbatas di Museum Olahraga Nasional di TMII Jakarta, Kamis (13/4).

Menurut Isnanta, dengan dibangunnya museum olahraga di GBK, bukan berarti museum olahraga di TMII tidak dipakai lagi. Ada benang merah kesejarahan yang tak bisa dihilangkan begitu saja.

Museum olahraga TMII yang diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1989, menempati areal seluas 1,5 hektare. ''Museum olahraga TMII akan tetap berfungsi sebagai museum yang khusus untuk jenis olahraga tradisional dan rekreasi. Sementara museum di GBK khusus untuk cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan di berbagai multievent internasional,'' tutur Isnanta.

Sebagai etalase perjalanan sejarah olahraga nasional, museum olahraga yang akan menempati salah satu bagian stadion utama tersebut akan hadir dengan kombinasi tata warna, seni instalasi, disain interior kontemporer, hingga teknologi multi media.

Isnanta mengatakan jika dikemas dengan baik dan profesional, museum Olahraga akan menarik minat masyarakat untuk berkunjung, seperti halnya museum angkut di Batu, Malang, Jawa Timur yang diserbu ribuan pengunjung setiap hari.

Kepala Museum Olahraga Nasional Herman Chaniago mengatakan pihaknya sengaja menggelar diskusi terbatas untuk meminta masukan berbagai pihak agar pembangunan museum olahraga di GBK bisa berjalan baik dan sesuai harapan.

''Kita berharap agar museum olahraga di GBK nantinya bisa dikelola seperti museum di Taiwan, atau museum Olimpiade yang ada di Lausanne, Swiss yang sangat canggih dan menjadi salah satu tujuan wisata,'' ujar Herman.

Museum Olahraga Nasional sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah Kemenpora terus berbenah agar bisa menjalankan fungsi sebagai wadah untuk menyimpan, merawat, melestarikan dan memamerkan prestasi anak bangsa di bidang olahraga.

Memang keberadaan museum olahraga selama ini kurang dikenal masyarakat. Untuk itu kita terus berbenah dengan melakukan berbagai inovasi agar masyarakat tertarik untuk berkunjung,'' ungkap Herman.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum DKI Jakarta Joko Budiono mengingatkan agar pembangunan museum olahraga khusus prestasi atau cabang olahraga Olimpiade di GBK tidak membuat museum olahraga di TMII menjadi terlantar, seperti yang dialami Museum Timor Timur, Museum Telekomunikasi serta Museum Minyak dan Gas Bumi.

''Saya hanya mengingatkan agar museum olahraga di TMII ini nantinya tidak menjadi anak tiri, dam terbengkalai karena tidak ada anggaran dan tidak ada SDM yang mengurusnya,'' tutur Joko. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya