BNPB Sebut Ketebalan Tanah dan Hujan Sulitkan Pencarian Korban Longsor

Antara
04/4/2017 19:07
BNPB Sebut Ketebalan Tanah dan Hujan Sulitkan Pencarian Korban Longsor
(ANTARA)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pencarian korban longsor di Ponorogo, Jawa Timur, belum menunjukkan kemajuan karena terkendala medan bencana salah satunya tebal tanah longsoran yang melanda area permukiman.

"Tebal tanah mencapai 20 meter, lebar 200 meter dan panjang longsoran dari mahkota longsor hingga titik terakhir mencapai 2 kilometer," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa (4/4).

Dia mengatakan kendala cuaca juga menjadi persoalan tersendiri dalam melakukan pencarian korban sisa sebanyak 25 orang yang hingga kini belum ditemukan. Sejauh ini, baru tiga korban dari total 28 korban hilang akibat bencana longsor. Korban hilang, lanjut dia, diperkirakan terseret dan tertimbun arus longsor.

Lokasi bencana, kata dia, saat ini sering dilanda hujan sehingga proses pencarian korban harus dihentikan saat hujan turun. Belum lagi, waktu pencarian hanya bisa dilakukan saat hari terang.

Menurut Sutopo, alat-alat berat sudah didatangkan guna mempermudah proses pencarian korban. Kendati demikian, beratnya medan membuat proses penemuan tergolong lambat. Meski begitu, tim penyelamat tidak menyerah dalam proses pencarian korban.

"Saat hujan deras, tidak mungkin melanjutkan aktivitas SAR. Alat berat dikerahkan. Ada kemungkinan korban terseret arus," kata dia.

Sutopo mengatakan bencana di Ponorogo cenderung memiliki tingkat kesulitan yang kompleks. Maka dari itu, proses pencarian korban tidak dapat dilakukan secepat bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang memiliki tebal tanah longsoran yang lebih tipis dibanding di Ponorogo. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya