Eks Penjabat Bupati Ditangkap Pascaburon

MANTAN Penjabat Bupati Tana Tidung, Kalimantan Utara, Ahmad Bey Yasin, ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Samarinda, Kalimantan Timur. Dia ditangkap setelah sekitar satu tahun menjadi buron.

Kapolres Bulungan, Kalimantan Utara, AKB Achmad Sulaiman, membenarkan Ahmad saat ini berada di tahanan Polres Bulungan. "Statusnya sebagai tahanan Kejaksaan Negeri Tanjung Selor. Dia dititipkan di tahanan Polres Bulungan pada Jumat (31/3)," kata dia.

Kepala Kejari Tanjung Selor Gunawan Wibisono menjelaskan hampir satu tahun Ahmad melarikan diri setelah menjadi tersangka dalam kasus korupsi.

"ABY diduga menyalahgunakan dana tidak terduga Kabupaten Tana Tidung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp1 miliar. Seharusnya dana tersebut digunakan untuk kegiatan genting atau tanggap darurat seperti bencana," jelasnya.

Hanya, dana yang dianggarkan untuk bencana itu justru dipakai untuk pemilihan kepala desa (pilkades) dan assessment pejabat eselon II di Pemkab Tana Tidung. Ternyata, tersangka pada 2015 mencalonkan diri sebagai Bupati Tana Tidung.

"Kuat dugaan, tersangka menggelontorkan dana itu untuk kepentingan pribadi saat maju di pemilihan kepala daerah," kata Gunawan.

Gunawan menuturkan kejaksaan telah tiga kali melayangkan surat panggilan kepada Ahmad sebagai tersangka. Surat itu dikirim ke rumah Ahmad di Bulungan.

Hanya, dia yang merupakan mantan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara itu tidak kunjung memenuhi panggilan hingga dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO) Kejari Tanjung Selor. "Dia melarikan diri hingga akhirnya ditangkap tanpa perlawanan di rumah kontrakannya di Samarinda," kata Gunawan.

Sementara itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) III Komisi Pencegahan Korupsi (KPK) mengapresiasi aplikasi e-Government Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

"Sangat baik untuk menjadi contoh bagi daerah lainnya di Sumut," kata Kepala Satgas III Koordinasi Supervisi Pencegahan KPK Aldinsyah Malik Nasution di Sipirok. (VR/JH/Ant/N-1)