Panen Raya Padi di Bekas Ladang Ganja

LAHAN bekas ladang ganja seluas 512 hektare sudah dialihfungsikan ke lahan pertanian produktif di wilayah Aceh Besar. Bahkan pada tahun ini tanaman padi dan kacang di kawasan kaki Gunung Seulawah Desa Lambada, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar sudah panen raya perdana.

Dandim 0101 BS Kolonel Inf Mahesa Fitriadi, Senin(3/4) mengatakan program alih fungsi dari ladang ganja ke lahan produktif merupakan program cetak sawah pemerintah melalui dinas pertanian Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan TNI.

"Ini dari aspirasi masyarakat, mayoritas masyarakat di kawasan Lambada awalnya menanam ganja sehingga mereka punya keinginan untuk mengubah ladang mereka menjadi lahan pertanian. Karena memang ada programnya ada, jadi kami arahkan ke kawasan ini," kata Mahesa.

Ia menambahkan, masyarakat antusias dengan adanya pengalihan ketanaman pangan tersebut karena dinilai akan mampu memberikan manfaat dan menumbuhkan perekonomian masyarakat di kawasan pegunungan.

Mahesa berharap para petani ganja tidak lagi menanam ganja dan memaksimalkan menanam tanaman pangan, seperti padi, kacang, cabe dan tanaman lainnya yang hasilnya bisa dijual di pasaran.

Sementara itu, Kadis Pertanian Aceh Besar, Ahmad Tarmizi menyebutkan pengalihan bekas ladang ganja ke lahan produktif merupakan salah satu upaya pemerintah memberantas ganja di kawasan Aceh Besar.

"Seperti diketahui Aceh Besar ialah basis penanaman ladang ganja, dengan adanya pengalihan ini tidak ada lagi masyarakat yang menanam ganja di kaki pegunungan Aceh Besar sehingga menjadi lahan yang produktif dalam peningkatan pendapatan kepada petani," sebutnya.

Menurutnya, dalam proses panen raya padi gogo di kaki Gunung Seulawah Desa Lambada, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar terdapat 51 hektare lahan dengan per 1 hektare lahan menghasilkan 4 ton padi.

Salah seorang mantan petani ganja, Fauzan mengaku sangat antusias dengan program pemerintah. Apalagi, ia sejak 2012 lalu telah menanam ganja di kawasan tersebut.

"Luas lahan di kawasan kaki gunung Seulawah ini ada 98 hektare, dulu hampir 50% dijadikan ladang ganja. Dengan adanya kepedulian pemerintah melalui program ini dapat membantu perekonomian kami dan kami juga tidak akan menanam ganja lagi," kata Fauzan. (X-12)